Harga Emas Menguat Kembali Setelah Dua Hari Penurunan, Didorong Harapan Pemangkasan Suku Bunga AS

Harga Emas Batangan
Harga emas dunia kembali menguat setelah anjlok dalam dua hari ini, Jumat (16/8/2024) (ilustrasi)

BATAM – Harga emas kembali menunjukkan tren penguatan setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. Pada perdagangan Kamis (15/8/2024), harga emas ditutup di posisi US$ 2.456,1 per troy ons, menguat 0,36%. Kenaikan ini datang sebagai angin segar setelah harga emas turun sebesar 1,00% dalam dua hari sebelumnya.

Hari ini, Jumat (16/8/2024), pukul 06.36 WIB, harga emas berada di level US$ 2.457,26, naik tipis 0,05% dari hari sebelumnya.

Penguatan harga emas terjadi meskipun data ekonomi AS menunjukkan hasil yang positif. Penjualan ritel AS meningkat 1,0% pada Juli 2024 setelah mengalami kontraksi 0,2% pada Juni.

Harris Nagoya

Laporan Departemen Tenaga Kerja juga mencatat penurunan jumlah aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran ke level terendah dalam sebulan terakhir.

Chris Gaffney, presiden pasar global di EverBank, menyatakan bahwa data ekonomi AS yang kuat telah memperkuat dolar dan mengurangi daya tarik emas. Namun, harapan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) tetap menjadi faktor pendorong harga emas.

Dua pejabat The Fed pada Kamis (15/8/2024) menyuarakan dukungan untuk kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan mendatang, mengurangi skeptisisme sebelumnya mengenai penurunan biaya pinjaman.

Pasar kini memproyeksikan peluang 100% untuk pemotongan suku bunga pada September, meskipun data kuat menghilangkan kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin.

“Ketidakpastian politik akan terus menjadi positif bagi harga emas, tetapi juga akan menambah volatilitas,” kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.

Analis Yeap Jun Rong menjelaskan bahwa harga emas sempat turun akibat prospek pemotongan suku bunga yang kurang agresif, namun mulai pulih karena dianggap sebagai reaksi berlebihan dari penurunan sebelumnya.

“Rekor tertinggi baru mungkin dapat dicapai untuk emas dengan adanya potensi pemotongan suku bunga AS, permintaan kuat dari bank sentral, serta risiko geopolitik dan ekonomi,” tambah Yeap.

Harga emas yang menguat kembali di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global menunjukkan bahwa logam mulia ini tetap menjadi pilihan menarik bagi investor.

Sumber: cnbcindonesia

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025