WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad kembali melakukan kunjungan kerja ke sejumlah tempat di wilayah Kabupaten Karimun.
Kader terbaik partai berlambang pohon beringin tersebut memaparkan sejumlah torehan keberhasilannya selama menjabat sebagai Gubernur Kepri.
“Dukungan masyarakat menjadi bahan bakar penyemangat, menjadikan Kepri lebih bermartabat,” ujar Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SDIT Darul Mukmin Karimun, Senin (16/9/2024).
“Dengan misi memajukan Kepulauan Riau yang makmur, berdaya saing dan berbudaya,” tambah Ansar.
Pada kesempatan tersebut, Ansar memaparkan berbagai program unggulan yang telah dilakukan selama kurun waktu empat tahun kepemimpinannya menjabat sebagai Gubernur Kepri.
“Alhamdulillah menakhodai Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama tujuh Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kepri dalam membangkitkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Dimana menurut Ansar pihaknya telah menggunakan dual track strategy. Yakni yang pertama melalui UMKM dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Yaitu bantuan kredit dengan bunga nol persen sebagai stimulus kepada pelaku UMKM sebesar Rp 20 juta/UMKM,” beber Ansar.
Program tersebut kata Ansar telah bekerjasama dengan BRK Syariah. Sepanjang tahun 2023 telah terserap sebesar Rp14,3 miliar dengan penerima manfaat sebanyak 755 UMKM.
“Program jitu tersebut tentunya disambut baik masyarakat dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya,” sebut Ansar.
Tidak hanya itu saja, pihaknya juga mendorong percepatan investasi, dengan berbagai diskresi Pemerintah Pusat seperti FTZ dan KEK.
“Upaya dari Pemprov sendiri adalah mendorong bagaimana pelayanan birokrasi investasi lebih baik, cepat, efisien dan efektif,” paparnya.
Pembangunan di bidang infrastruktur sendiri, dimana jumlah pulau sebanyak 2.408 pulau, 366 pulau diantaranya telah berpenghuni dan 2.042 pulau belum berpenghuni.
“Kepri menghadapi berbagai tantangan pembangunan infrastruktur kas daerah bercorak kepulauan,” pungkasnya.
Terbatasnya dana APBD Provinsi Kepri yang hanya sebesar Rp3,8 triliun, membuat Ansar Ahmad harus rajin mendatangi berbagai Kementerian di Pemerintah Pusat untuk mencari dana yang bersumber dari APBN guna membangun Kepri.
“Dana APBD Kepri senilai Rp 3,8 Triliun. Rp 800 miliar dibagikan dengan kabupaten dan kota, Rp 250 miliar untuk DPRD, yakni Sekretariat dan Aspirasi. Belum lagi ditambah gaji guru dan honorer. Oleh sebab itu saya sering mondar-mandir ke kementerian, untuk melobi agar bagaimana anggaran Kepri terus didukung,” sebut Ansar.
Pada tahun 2023 sendiri, pemerintah pusat telah mengalokasikan APBN sebesar Rp15,93 triliun untuk Provinsi Kepulauan Riau atau meningkat sebesar 11,19 persen dibandingkan alokasi tahun 2022 yang hanya sebesar Rp14,30 triliun.
Alokasi sebesar Rp15,93 triliun untuk Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari belanja Kementerian dan Lembaga sebesar Rp7,97 triliun dan dana transfer sebesar Rp7,95 triliun, sehingga masing-masing menempati porsi alokasi 50 persen.