WARTAKEPRI.co.id, PANGKALPINANG – Sebagai perusahaan raksasa, PT Timah selalu komitmen dan konsisten menjunjung tinggi nilai keragaman dan inklusivitas.
Anggota holding industri pertambangan MIND ID ini juga menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung berbagai kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Untuk itu PT Timah melalui program Community Social Responsibility (CSR) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), melibatkan para penyandang disabilitas dalam berbagai program.
Departemen Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan menyebut, sebagai perusahaan pertambangan timah yang merepresentasikan negara, PT Timah telah banyak berperan dalam memberikan program pemberdayaan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
“Inisiatif program yang dilaksanakan PT Timah bagi penyandang disabilitas diantaranya menjangkau sektor pendidikan, ekonomi, perlindungan sosial dan bantuan peralatan seperti kursi roda,” ujar Anggi, Rabu (4/12/2024).
Dari sektor pendidikan, kata Anggi PT Timah telah lama mendukung kegiatan pendidikan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Pangkalpinang, yang merupakan sekolah formal bagi para penyandang disabilitas.
“Selain mendukung operasional sekolah YPAC Pangkalpinang, PT Timah juga kerap mendukung berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian para penyandang disabilitas,” beber Anggi.
Tidak hanya itu saja, masih kata Anggi pihaknya telah berkolaborasi dengan konsultan Rumah Indira Pengembangan Potensi Manusia.
“Beberapa waktu lalu PT Timah menggelar workshop ‘Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus Menjadi Manusia Mandiri dan Bermanfaat’ yang dilaksanakan di Pangkalpinang dan Belitung Timur,” ungkap Anggi.
Workshop tersebut kata Anggi tentunya disambut antusias oleh orang tua dan para guru anak berkebutuhan khusus.
Anggota holding Industri Pertambangan MIND ID ingin penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan yang sama dalam menjangkau pendidikan.
“Guna meningkatkan keahlian dan keterampilan serta pengembangan ekonomi penyandang disabilitas PT Timah, melaksanakan program Sekolah Difabel Entrepreneur PT Timah berkolaborasi dengan SLB Negeri Mentok, Bangka Barat,” sebut Anggi.
“Melalui program ini, para pelajar SLB Mentok dilatih untuk membatik dan membuat jus minuman yang dibimbing oleh guru dan tenaga profesional di sekolah mereka,” tambah Anggi.
Untuk mendukung program membatik dan UMKM pembuatan minuman bagi penyandang disabilitas, kata Anggi PT Timah sendiri telah memberikan bantuan peralatan dan bahan.
“Untuk membatik PT Timah membantu frame yang digunakan membingkai bidang kain untuk pengerjaan batik dan cap batik. Sedangkan untuk produk UMKM PT Timah telah menyediakan beberapa peralatan, diantaranya blender, siller dan alat pemeras jeruk,” paparnya.
Anggi menambahkan, PT Timah terus menjalankan inisiatif program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk memberikan manfaat bagi warga, salah satunya dengan menyasar kelompok disabilitas.
“Perusahaan turut mengambil peran membantu para penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses pendidikan, ekonomi dan perlindungan sosial. PT Timah berkomitmen menunjukkan kepedulian kepada para penyandang disabilitas melalui program tanggung jawab sosial,” ucapnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SLB Negeri Muntok, Arief Jananto mengakui pihaknya bersama PT Timah telah melatih para siswa yang merupakan penyandang disabilitas untuk membatik.
Selain itu, para siswa juga dilatih untuk menjadi pelaku usaha minuman seperti membuat jus dan beragam minum lainnya.
“PT Timah berkolaborasi dengan sekolah, kami melatih dua keterampilan yakni diantaranya membatik dan membuat usaha minuman,” ucap Arief.
Dengan adanya pelatihan dari PT Timah tersebut pihaknya merasa senang dan sangat berterima kasih.
Pasalnya menambah variasi motif batik yang diproduksi para pelajar yang merupakan penyandang disabilitas.
“Ada belasan pelajar yang ikut belajar membatik, besar harapan dengan adanya keahlian ini, mereka bisa berkembang dan mandiri,” harap Arief.
Dengan dukungan dari PT Timah yang juga memproduksi batik dari SLB Negeri Mentok, akan terus bertambah.
“Sudah ada perkembangan, sebelumnya kita punya sekitar tiga motif, tapi sekarang motif kita lebih varian seperti tari melayu, wisma ranggam, mentilin dan juga ada motif logo timah yang dikembangkan,” katanya.
Ia berharap, PT Timah dapat terus berkolaborasi dengan sekolah untuk melaksanakan program peningkatan keahlian penyandang disabilitas.
“Kita harapkan kolaborasi ini bisa berlanjut, langsung menyentuh pada aspek lainnya dan keterampilan. Karena kita memang membutuhkan dukungan pihak dunia usaha dan dunia industri,” tandasnya.(Aman)