Prakiraan Cuaca Kepri 11-17 Desember 2024, Berawan Tebal dan Waspada Cuaca di Perairan Natuna

Prakiraan Cuaca Kepri 11-17 des1
Prakiraan Cuaca Kepri 11-12 Desember 2024

WARTAKEPRI.co.id – Berdasarkan data dari website Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Prakiraan Cuaca Kepri Sabtu 11 Desember 2024 – 17 Desember 2024. BMKG memprediksi suhu udara normal 25-30 °C di Bintan, Kota Batam, Tanjungpinang, Natuna. Satelite BMKG memperlihatkan adanya titik udara tekanan rendah di perairan Natuna dan Anambas. Titik ini berpotensi terjadinya penumpukan awan dan akibatkan angin kencang dan disertai hujan (Lihat Foto). Otomatis, kondisi ini akan berpotensi mengganggu perjalanan transportasi di wilayah sekitar Titik Tekanan Rendah.

Berikut adalah prakiraan cuaca untuk beberapa kota di Kepri:

1. Kabupaten Anambas:
Cuaca Berawan Tebal dan Hujan Malam Hari, Suhu 26°C, Kelembapan Udara: 86%, Kec. Angin: 16km/jam, Arah Angin dari: Barat Laut

Harris Nagoya

2. Kabupaten Bintan:
Cuaca Udara Kabur dan Berawan Tebal, Suhu 30°C, Kelembapan Udara: 74 %, Kec. Angin: 8 km/jam, Arah Angin dari: Barat Laut

3. Kabupaten Tanjungbalai Karimun:
Cuaca Berawan Tebal dan Diselingi Hujan Ringan, Suhu 29°C, Kelembapan Udara: 77%, Kec. Angin: 19 km/jam, Arah Angin dari: Barat Laut.

4. Kabupaten Daik Lingga:
Cuaca Berawan Tebal dan Hujan, Suhu 28°C, Kelembapan Udara: 80%, Kec. Angin: 11 km/jam, Arah Angin dari: Barat Laut.

5. Kabupaten Natuna:
Cuaca Hujan Ringan, Suhu Panas 27°C, Kelembapan Udara: 86%. Kec. Angin: 6 km/jam Arah Angin dari: Barat

6. Kota Batam:
Cerah Berawan dan Berawan Tebal, Suhu panas 28°C, Kelembapan Udara: 77%, Kec. Angin: 16 km/jam, Arah Angin dari: Barat Laut.

7. Kota Tanjung Pinang:
Cuaca Berawan Tebal, Suhu 29°C, Kelembapan Udara: 71 %, Kec. Angin: 9 km/jam, Arah Angin dari: Barat Laut.

BACA JUGA Prakiraan Cuaca Kepri 07-12 Desember 2024, Suhu Panas 29-32°C Dampak Badai Samudera Hindia

Prakiraan Cuaca Kepri 11-12 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Kepri 11-12 Desember 2024

Prospek Cuaca Mingguan Periode 10-17 Desember 2024: Bibit Siklon Tropis dan Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) Turut Memicu Hujan Lebat di Indonesia

Kondisi Terkini

Sejumlah fenomena atmosfer diperkirakan akan memengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan potensi hujan lebat, terutama di wilayah yang tengah memasuki puncak musim hujan. Terdapat dua bibit siklon tropis terpantau di Samudra Hindia barat daya Lampung, dan Samudra Hindia Selatan Pulau Sumba. Sedangkan Suspect Area di Laut Timor sebelah barat daya Kep. Tanimbar. Selain itu sirkulasi siklonik terdeteksi di Laut Natuna Utara Kalimantan. Baik bibit siklon tropis, Suspect Area, dan sirkulasi siklon memperkuat dengan meningkatkan pengangkatan massa udara, yang mempermudah pembentukan awan hujan berintensitas tinggi di wilayah sekitarnya. Akibatnya, potensi curah hujan signifikan menjadi lebih tinggi di daerah-daerah terdampak, sehingga masyarakat di wilayah tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca

Fenomena atmosfer ini juga diperkuat oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Kombinasi ini menciptakan dinamika atmosfer yang mendukung hujan dengan durasi lebih panjang dan intensitas lebih tinggi, khususnya wilayah Indonesia Bagian Tengah, dan Timur.

Seiring dengan memasuki pertengahan Desember, curah hujan masih tinggi yang berdampak bencana hidrometeorologi, banjir, genangan air, atau tanah longsor, menjadi ancaman bagi sebagian besar penduduk Indonesia di daerah-daerah rawan. Perhatian juga harus diberikan pada daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang sedang aktif, karena hujan sangat lebat dapat meningkatkan risiko banjir lahar di kawasan tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Disarankan untuk selalu memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG guna melakukan langkah antisipasi yang tepat

Dinamika Atmosfer Sepekan Kedepan

BMKG BMKG memantau sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan akan memengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan. Fenomena ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, terutama di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia. Berikut adalah dinamika atmosfer yang menjadi perhatian:

Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di fase 5 dan aktif bergerak melintasi wilayah Indonesia. Fenomena ini mendukung pembentukan awan hujan secara intensif di beberapa wilayah utama, termasuk Sumatra bagian utara, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Aktivitas MJO berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain itu, fenomena atmosfer lainnya, seperti Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency, juga turut meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan. Dampaknya meluas di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, mencakup beberapa daerah strategis yang rawan hujan lebat dan bencana hidrometeorologi.

Kombinasi dari fenomena-fenomena ini menciptakan kondisi atmosfer yang sangat mendukung peningkatan intensitas curah hujan di sejumlah wilayah. BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di daerah rawan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, banjir, dan tanah longsor. Masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG untuk mempersiapkan langkah antisipasi yang diperlukan.

Prospek Cuaca dan Peringatan Dini

BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 10 – 17 Desember 2024 di wilayah berikut:

Hujan Sedang – Lebat
Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung.
Jawa dan Bali: Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali.
Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.
Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
Maluku dan Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

Hujan Lebat – Sangat Lebat
Jawa dan Bali: Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Maluku: Maluku Bagian Selatan, dan Tenggara.
Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Potensi angin kencang juga diperkirakan terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Pesisir Barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, Jawa Barat, DK Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku selama periode yang sama. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan.

Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

– Mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
– Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir.
– Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
– Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.(*)

Sumber : BMKG
Editor : Dedy Suwadha

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025