
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Bank Riau Kepri (BRK) Syariah berkolaborasi bersama Bank Mini menggandeng Universitas Karimun (UK), mengembangkan ekosistem keuangan digital.
Kerjasama di lingkungan pendidikan tersebut bertujuan untuk mewujudkan inovasi serta meningkatkan efisiensi di sektor pendidikan.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Karimun, Dr. Muhiri, S.Pd., M.Pd.
“Universitas Karimun mengambil langkah revolusioner dalam pendidikan akuntansi dengan merancang Program Bank Mini,” terang Muhiri, Senin (16/12/2024).
“Sebuah terobosan strategis yang dibangun melalui kerja sama intensif dengan Bank Riau Kepri Syariah,” tambah Muhiri.
Inisiatif tersebut kata Muhiri merupakan respons cerdas terhadap tantangan dinamika pendidikan tinggi dan tuntutan industri perbankan di era digital.
“Dalam konteks persaingan perguruan tinggi yang semakin kompetitif, Universitas Karimun memposisikan diri untuk tidak sekadar menjadi lembaga pendidikan konvensional, melainkan pusat pengembangan kompetensi praktis,” paparnya.
Karena menurutnya, Program Bank Mini lahir dari kesadaran akan kesenjangan antara kurikulum akademis dan kebutuhan nyata industri perbankan.
Ia memaparkan filosofi di balik program ini. Dimana, kampus tidak ingin mahasiswa sekadar menjadi konsumen pengetahuan, tetapi produsen kompetensi.
“Bank Mini akan menjadi laboratorium hidup yang mentransformasi cara pandang mahasiswa terhadap industri keuangan,” ujarnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sarana Prasarana, Rolly Sambuardi, S.sos., M.M menyebut, signifikansi program Bank Mini dari perspektif strategis kelembagaan.
Menurutnya, inisiatif ini bukan sekadar program akademik, melainkan investasi jangka panjang dalam pengembangan infrastruktur dunia pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan industri.
“Keterlibatan divisinya sangat krusial dalam mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung program Bank Mini, mulai dari ruang praktik hingga sistem pendukung teknologi informasi,” ungkap Rolly.
Rolly menambahkan, Program Bank Mini dirancang secara sistematis dengan arsitektur komprehensif yang meliputi pengembangan kurikulum terintegrasi.
“Silabus akan disinkronkan dengan praktik perbankan aktual, dengan modul pembelajaran berbasis skenario nyata dan penilaian kompetensi yang mengacu pada standar industri,” pungkasnya.
Infrastruktur praktik masih kata Rolly menjadi fokus penting dalam program ini. Kampus akan membangun miniatur unit perbankan dengan sistem manajemen dan teknologi informasi yang mendekati standar industri.
“Fasilitas simulasi transaksi perbankan akan menjadi wahana mahasiswa mengasah kemampuan praktisnya,” ujarnya.
Skema pendampingannya sendiri kata Rolly dirancang melalui kolaborasi mendalam, antara dosen internal dengan praktisi Bank Riau Kepri Syariah.
Program mentor dan mentee akan menghubungkan mahasiswa dengan profesional bank, menciptakan pertukaran pengetahuan dan pengalaman berkelanjutan.
“Hubungan antara seorang profesional bank yang berpengalaman dengan menularkan ilmunya kepada para mahasiswa,” sebut Rolly.
Kepala Program Studi Akuntansi, Dr (c). Tegor, S.E., M.M. menekankan bahwa program ini memiliki dampak strategis terhadap akreditasi.
Baginya, akreditasi tidak sekadar pemenuhan kriteria penilaian, melainkan transformasi nyata pengalaman pendidikan.
“Bank Mini akan menjadi bukti konkret kapasitas institusi dalam menghasilkan lulusan kompeten,” tutur Tegor.
Hal senada diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial Humaniora, Hj. Haryati, S.I.Kom., M.I.Kom.
Pihaknya menyebut, perspektif kelembagaan bahwa akreditasi merupakan refleksi kapabilitas institusi.
“Melalui Bank Mini, kampus membuktikan komitmen pada pendidikan transformatif yang berkelanjutan,” ujarnya singkat.

Kegiatan strategis tersebut semakin lengkap dengan kehadiran delegasi profesional dari Bank Riau Kepri Syariah, Della Ervianty serta Tim Leader Dana.
Della memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya kolaborasi antara industri perbankan dan lembaga pendidikan.
Funding Officer, Badrul Hisam bersama rekannya Azura dan Nurlina Kiranti Dewi, turut memberikan kontribusi pemikiran dalam merancang kerangka program Bank Mini.
Para Funding Officer tersebut tidak sekadar hadir sebagai undangan, melainkan menjadi mitra aktif dalam merancang ekosistem pendidikan yang inovatif.
“Setiap perwakilan dari Bank Riau Kepri Syariah membawa keahlian dan pengalaman lapangan yang akan memperkaya kurikulum dan pengalaman mahasiswa Universitas Karimun,” tandasnya.
Dosen Program Studi Akuntansi, Yusmalina, S.E., M.M., meyakini program ini akan membuka ruang bagi mahasiswa untuk memahami kompleksitas industri perbankan secara komprehensif.
“Mahasiswa tidak sekadar belajar teori, tetapi akan mengalami dinamika sesungguhnya dalam ekosistem keuangan,” ucap Yusmalina.
Universitas Karimun sendiri kata Yusmalina optimis, Program Bank Mini akan menjadi model pendidikan inovatif, melalui pendekatan holistik ini, kampus tidak hanya mentransformasi kurikulum, tetapi juga membentuk generasi profesional yang siap menghadapi tantangan industri keuangan masa depan.
“Dengan komitmen kuat dan visi strategis, Universitas Karimun membuktikan diri sebagai pionir pendidikan yang responsif, adaptif, dan berkomitmen tinggi pada pengembangan kompetensi mahasiswa,” katanya.
Yusmalina menyebut, Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Riau Kepri Syariah akan diterjemahkan ke dalam implementasi kerja sama konkret.
“Rencana mendalam mencakup pertukaran pengetahuan antara akademisi dan praktisi, program magang terstruktur serta kerja sama riset yang berkelanjutan,” tandasnya.(Aman)