WARTAKEPRI.co.id, PANGKAL PINANG – Keberpihakan terhadap pekerja perempuan terus dilakukan PT Timah Tbk melalui berbagai kebijakan, fasilitas dan program inovatif, termasuk kehadiran komunitas Women in TINS.
Komunitas Women in TINS sendiri menjadi ruang pemberdayaan sekaligus sebagai wadah pengembangan diri bagi karyawati PT Timah yang secara aktif berkontribusi di sektor tambang.
Meski sektor pertambangan kerap dianggap maskulin, para karyawati PT Timah terbukti mampu bekerja secara profesional dan tangguh dalam melaksanakan tugasnya.
CEO and AMP Founder Fitsquad Indonesia, pada acara Woman in TINS, Sistya Windasari, beberapa waktu lalu di Graha Timah menyoroti pentingnya keseimbangan peran kaum hawa di dunia tambang.
“PT Timah berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang menghargai peran perempuan dengan memberikan kesempatan yang setara dalam berbagai aspek,” ujar Windasari.
“Kebijakan seperti cuti melahirkan, ruang laktasi serta pelatihan pengembangan kompetensi yang dirancang untuk mendukung karyawati agar dapat menjalankan peran profesional dan personal mereka dengan optimal,” tambah Winda.
Karena menurutnya, ketika perempuan diberikan tanggung jawab besar, sering kali muncul sisi maskulin mereka.
“Namun, melalui komunitas seperti Women in TINS, perempuan bisa menjaga keseimbangan antara sisi maskulin dan sisi feminin, sehingga hidup mereka lebih harmonis,” ungkap Winda.
Ia menambahkan, komunitas ini mampu meningkatkan intelektualitas, produktivitas dan memberikan dampak positif bagi perusahaan.
“Komunitas ini tidak hanya memberikan ruang untuk saling berbagi, tetapi juga meningkatkan kemampuan intelektual, mendorong pemberdayaan dan memotivasi perempuan untuk terus berkarya,” paparnya.
Sehingga masih kata Winda dampaknya tentu sangat positif, baik bagi individu maupun perusahaan. Perempuan yang berdaya akan membawa dampak besar dalam menciptakan produktivitas dan inovasi di tempat kerja.
“Perempuan memiliki peran penting yang setara dengan laki-laki di sektor tambang. Namun, ada tantangan khusus yang harus dihadapi perempuan, seperti peran ganda di rumah dan tempat kerja, serta perbedaan biologis yang memengaruhi kondisi fisik dan emosional,” pungkasnya.
Winda menyarankan agar perempuan untuk menjaga keseimbangan hidup melalui konsistensi dan disiplin.
“Dengan gaya hidup yang sehat dan teratur, perempuan dapat menjalankan semua perannya dengan baik, termasuk rutin berolahraga agar tetap bugar dan produktif,” tutur Winda.
Sementara itu, Asisten Manajer Administrasi Divisi Area Belitung, Indah Arrifiyanti memberikan contoh nyata bagaimana PT Timah memberikan peluang yang setara bagi perempuan.
Sebagai ibu dari empat anak, ia merasakan dukungan perusahaan saat dirinya menjalankan peran ganda.
“Salah satu fasilitas yang membantu yakni adanya ruang laktasi yang menunjukkan betapa besar perhatian PT Timah terhadap karyawati,” ungkap Indah.
Indah menceritakan perjalanan kariernya, yang pada awalnya bekerja di kantor hingga akhirnya diberi kepercayaan untuk terjun langsung ke lapangan.
“Bekerja di lapangan membawa tantangan baru dan keseruan, mulai dari rutinitas kantor, kini menghadapi berbagai dinamika di tambang,” katanya.
Perubahan ini masih kata Indah membuat merasa dirinya diberdayakan dan dihargai setara dengan kaum Adam.
Indah menambahkan, dukungan keluarga dan lingkungan kerja sangat penting untuk membantu perempuan menghadapi tantangan di dunia tambang.
“Alhamdulillah, saya mendapat dukungan penuh dari suami dan anak-anak. Lingkungan kerja di PT Timah juga sangat suportif, baik dari rekan kerja maupun pimpinan,” jelasnya.
Sementara itu, Departemen Head Lingkungan Hidup, Rehabilitasi, dan Pasca Tambang, Christina Ida Romauli mengatakan, berbagi pandangannya mengenai pentingnya peran perempuan di sektor tambang.
“Sebagai perempuan, kami bisa memberikan inovasi baru dan solusi yang segar untuk perusahaan. Gender bukan batasan, melainkan peluang untuk menunjukkan keahlian,” ujarnya.
Christina juga membagikan momen berkesannya selama bekerja di PT Timah, dimana lahan yang semula gersang dan tandus berubah menjadi hijau ranum.
“Saya pernah menyaksikan bagaimana lahan pasca-tambang yang awalnya gersang berubah menjadi hijau. Ini adalah bukti nyata komitmen PT Timah untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan,” tandasnya.(Aman)