Saibansah Dardani: Membawa Nafas Baru bagi Jurnalisme Kepulauan Riau

Saibansah Dardani S Ag
Saibansah Dardani S Ag

BATAM – Saibansah Dardani, atau yang akrab disapa Cak Iban, resmi terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau (Kepri) untuk sisa masa bakti 2025-2028. Pelantikannya berlangsung dalam Konferensi Provinsi Luar Biasa (Konferprov) yang digelar di Batam, sebuah momen bersejarah yang menandai babak baru bagi dunia jurnalistik di Kepri.

Namun, lebih dari sekadar peristiwa formal, terpilihnya Saibansah adalah sebuah harapan. Harapan untuk mengembalikan marwah jurnalisme yang humanis, yang tidak hanya mengabarkan berita, tetapi juga menyentuh hati dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat.

Sosok murah senyuman itu Saibansah bukanlah nama asing di dunia jurnalistik. Dengan pengalaman lebih dari 31 tahun, ia telah menapaki berbagai jenjang karier, mulai dari Harian Riau Pos (1991-1997), Majalah Warta Ekonomi (1997-1998), hingga Majalah Kapital (1998-2002).

WhasApp

Pada tahun 2002, ia memutuskan untuk menetap di Batam dan terus berkarya di berbagai media ternama, seperti Harian Lantang, Majalah PILARS, dan Harian Ekonomi Neraca. Sejak 2014, ia bergabung dengan BATAMTODAY.COM dan mendirikan J5NEWSROOM.COM pada 2022.

Namun, Saibansah bukan sekadar wartawan. Ia adalah seorang pemikir, penulis, dan pendidik. Lebih dari 10 buku telah ia tulis, menjadi referensi penting di dunia jurnalistik. Beberapa di antaranya adalah Border Watchdog – Catatan Jurnalistik, Tol Laut dari Natuna ke Papua dan Pahlawan di Jalur Tikus Kepri. Karya-karyanya tidak hanya mencerminkan kedalaman analisis, tetapi juga kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan.

Dalam sambutannya usai pelantikan, Saibansah menegaskan komitmennya untuk mengembalikan marwah PWI Kepri sebagai organisasi profesi yang kompeten dan profesional. Namun, lebih dari itu, ia ingin membawa jurnalisme yang humanis, yang tidak hanya mengabarkan fakta, tetapi juga menyuarakan suara-suara yang sering terabaikan.

“Jurnalisme bukan sekadar tentang berita. Ini tentang manusia, tentang kehidupan, tentang bagaimana kita bisa membuat perbedaan,” ujarnya dengan penuh semangat. “Kami ingin PWI Kepri menjadi rumah besar bagi para wartawan, tempat di mana mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga tumbuh dan berkontribusi bagi masyarakat,” lugasnya.

Visi ini sejalan dengan rekam jejaknya yang panjang. Saibansah dikenal sebagai jurnalis yang tidak hanya mengejar headline, tetapi juga peduli pada cerita-cerita di baliknya. Ia percaya bahwa jurnalisme yang baik adalah jurnalisme yang mampu menyentuh hati, membuka mata, dan menggerakkan perubahan.

Selain fokus pada internal, Saibansah juga memiliki agenda besar untuk memperluas jaringan PWI Kepri ke tingkat internasional. Ia berencana untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan eksistensi PWI Kepri di kancah global, tetapi juga untuk belajar dari praktik jurnalistik di negara-negara tersebut.

“Kita hidup di era globalisasi. Jurnalisme kita tidak boleh berhenti di batas wilayah. Kita perlu belajar, berkolaborasi, dan membawa yang terbaik untuk masyarakat kita,” ujarnya.

Salah satu prioritas utama Saibansah adalah memperkuat pendidikan jurnalistik di Kepri. Ia percaya bahwa kualitas jurnalisme sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, ia berencana untuk mengadakan berbagai pelatihan dan workshop bagi para wartawan, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru memulai karier.

“Kita perlu terus belajar dan meng-upgrade diri. Dunia jurnalistik terus berubah, dan kita harus bisa beradaptasi,” tegasnya.

Selain itu, Saibansah juga ingin mendorong lebih banyak wartawan untuk menulis buku. Menurutnya, buku adalah medium yang powerful untuk menyampaikan pesan dan meninggalkan warisan bagi generasi mendatang.

Meski penuh semangat, Saibansah menyadari bahwa jalan di depan tidak akan mudah. Dunia jurnalistik saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari disrupsi teknologi, tekanan ekonomi, hingga ancaman terhadap kebebasan pers. Namun, ia yakin bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, PWI Kepri bisa menjadi garda terdepan dalam membela kepentingan jurnalis dan masyarakat.

“Kami siap menjalankan tugas dengan berpegang teguh pada PD/PRT PWI serta aturan yang berlaku,” ujarnya. “Ini adalah amanah besar, dan kami tidak akan mengecewakan, ” paparnya.

Masyarakat Kepri pun menyambut baik terpilihnya Saibansah. Banyak yang berharap bahwa kepemimpinannya akan membawa angin segar bagi dunia jurnalistik di daerah ini. “Cak Iban adalah sosok yang tepat untuk memimpin PWI Kepri. Ia tidak hanya berpengalaman, tetapi juga memiliki integritas dan visi yang jelas,” ujar seorang rekan wartawan.

Harapan serupa juga disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat. Mereka berharap bahwa di bawah kepemimpinan Saibansah, PWI Kepri akan menjadi lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Terpilihnya Saibansah Dardani sebagai Ketua PWI Kepri bukan sekadar pergantian kepemimpinan. Ini adalah awal dari sebuah babak baru, di mana jurnalisme humanis akan menjadi nafas utama. Dengan pengalaman, visi, dan komitmennya, Saibansah siap membawa PWI Kepri menuju masa depan yang lebih cerah.

“Kami ingin jurnalisme kita tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Kami ingin setiap tulisan, setiap berita, bisa menyentuh hati dan membuat perbedaan,” ujarnya. “Ini adalah tugas besar, dan kami siap menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.”

Di tengah berbagai tantangan, harapan tetap menyala. Saibansah Dardani dan PWI Kepri siap menuliskan sejarah baru, sebuah sejarah di mana jurnalisme tidak hanya mengabarkan, tetapi juga menginspirasi dan memanusiakan.

(Rky)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025