Dari Medan Tempur ke Istana, AM Putranto Kepala Staf Kepresidenan Indonesia

Letnan Jenderal TNI (Purn) AM Putranto
Letnan Jenderal TNI (Purn) AM Putranto

JAKARTA – Di balik senyum hangat dan sikap rendah hatinya, Letnan Jenderal TNI (Purn) AM Putranto menyimpan segudang cerita inspiratif. Kini, sosok yang akrab disapa Anto ini siap menulis babak baru dalam hidupnya setelah ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Putranto, yang sebelumnya dikenal sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan, bukan hanya seorang tentara tangguh. Ia juga sosok yang peduli dengan kemajuan bangsa. Lahir di Jember, Jawa Timur, pada 26 Februari 1964, perjalanan hidupnya penuh dengan dedikasi dan kerja keras.

Putranto kecil tumbuh di kota kecil Jember, tempat ia belajar nilai-nilai kesederhanaan dan ketekunan. Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya di dunia militer. Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1987, ia memulai karirnya sebagai prajurit Infanteri.

WhasApp

Tak hanya berjuang di dalam negeri, Putranto juga pernah bertugas dalam Misi Perdamaian PBB di Lebanon (2007-2008). Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuannya sebagai pemimpin, tetapi juga memberinya perspektif luas tentang perdamaian dan kemanusiaan.

Bersama bapak bangsa,Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno
Bersama bapak bangsa,Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno

Selama lebih dari tiga dekade, Putranto menjalani berbagai penugasan strategis. Dari memimpin pasukan di medan tempur hingga mengemban tugas sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad, ia dikenal sebagai sosok yang tegas namun humanis.

“Saya selalu percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang memberi perintah, tetapi juga tentang mendengarkan dan memahami,” ujar Putranto suatu ketika.

Setelah pensiun dari militer, Putranto tidak berhenti berkontribusi. Ia terjun membawa semangat disiplin dan integritas yang ia pelajari selama bertahun-tahun di medan tempur.

Pada 2022, ia dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan untuk Matra Darat Bidang Alutsista, di mana ia berperan penting dalam modernisasi alat utama sistem pertahanan Indonesia.

Kini, di usia 60 tahun, Putranto kembali dipercaya memegang peran strategis sebagai Kepala Staf Kepresidenan. “Ini adalah kehormatan besar bagi saya. Saya akan bekerja sepenuh hati untuk mendukung Presiden dan rakyat Indonesia,” katanya dengan penuh semangat.

Di balik seragam militernya, Putranto adalah sosok yang hangat dan dekat dengan keluarga. Ia dikenal sebagai ayah yang penuh perhatian dan suami yang setia. Hobinya di dunia otomotif, terutama balap off-road, juga menunjukkan sisi lain dari dirinya yang menyukai tantangan dan petualangan.

“Saya selalu mencoba menyeimbangkan antara tanggung jawab profesional dan kehidupan pribadi. Keluarga adalah sumber kekuatan saya,” ungkapnya.

Sahabat seperjuangan untuk Indonesia Raya
Sahabat seperjuangan untuk Indonesia Raya

Sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Putranto akan menjadi tangan kanan Presiden Prabowo dalam mengoordinasikan kebijakan pemerintah. Dengan pengalamannya yang luas, ia diharapkan dapat membantu mewujudkan visi pemerintahan yang lebih baik dan berpihak pada rakyat.

“Saya percaya bahwa kolaborasi dan kerja sama tim adalah kunci kesuksesan. Bersama-sama, kita bisa membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi,” tegasnya.

Dengan semangat baru dan dedikasi yang tak pernah padam, AM Putranto siap mengemban tugas barunya. Selamat bertugas, Pak Anto, Semoga langkah Anda membawa keberkahan bagi bangsa dan negara.

Pendidikan Militer
AM Putranto mengikuti berbagai program pendidikan militer yang sangat mumpuni, antara lain:

  1. Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) (1987)
  2. Akademi Militer Sussarcab Infanteri (1987)
  3. Latihan Dasar Para (1988)
    Jump Master (1990)
  4. Kursus Lanjutan Perwira (Suslapa I/Infanteri) (1993)
  5. Pendidikan Lanjutan Perwira Infanteri (Diklapa II/Infanteri) (1997)
  6. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (2000)
  7. Kursus Komandan Batalyon Infanteri (SUSDANYONIF) (2000)
  8. Kursus Komandan Distrik Militer (SUSDANDIM) (2004)
  9. Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) (2011)
    Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)

Karier Militer

AM Putranto memulai karier militernya setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1987. Ia menjalani berbagai penugasan strategis di korps tempur Infanteri TNI AD, termasuk dalam posisi-posisi berikut:

  1. Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula Divisi Infanteri-2/Kostrad
  2. Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Akademi Militer
  3. Komandan Korem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi
  4. Paban VI/Bina Organisasi Staf Perencanaan dan Anggaran TNI AD
  5. Paban II/Manajemen Staf Perencanaan dan Anggaran TNI AD
  6. Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian TNI
  7. Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad
  8. Panglima Kodam II/Sriwijaya
  9. Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD (Kodiklat TNI AD)
  10. Selain itu, AM Putranto memiliki pengalaman bertugas di luar negeri, termasuk kunjungan ke Joint Readiness Training Center (JRTC) di Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat, pada tahun 1997, dan berpartisipasi dalam Misi Perdamaian PBB di Lebanon pada2007-2008.

Salam dari penulis Riky Rinovsky Jurnalis Perbatasan Pulau Natuna Indonesia. 

 

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025