MAGELANG – Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan bahwa pada hari pertama Retret Magelang di Akademi Militer (Akmil), Jumat (21/2/2025), hadir 450 kepala daerah, 10 terlambat dan sebanyak 47 kepala daerah tidak hadir tanpa kabar. Jumlah ini berkurang dari yang semestinya sebanyak 503 orang.
Bima Arya menekankan pentingnya acara retret ini untuk menyinkronkan program pemerintah pusat dan daerah. Oleh karena itu, ia mengimbau agar kepala daerah yang berhalangan hadir mengirimkan wakilnya, seperti wakil kepala daerah atau sekretaris daerah, untuk mengikuti rangkaian acara tersebut.
Bima menjelaskan, panitia masih mencoba mengonfirmasi kepala daerah yang tidak hadir tersebut. Namun demikian, Bima juga belum memiliki data lengkap perihal peserta yang tak menghadiri agenda fardhu ain kepala daerah terpilih Pilkada 2024.
BACA JUGA Kebutuhan Pelantikan dan Retret Bupati Karimun Tidak Pakai APBD
Meski begitu, Bima meminta agar kepala daerah yang telah dipastikan berhalangan hadir untuk mengirimkan wakil kepala daerah sebagai penggantinya.
Apabila wakil kepala daerah juga masih berhalangan, maka sekda harus dikirimkan ke Akmil sebagai gantinya, mempertimbangkan pentingnya materi retreat Akmil ini.
“Nah, kemudian, untuk yang tidak ada kabar, kami masih menunggu apakah hari ini datangnya terlambat, seperti beberapa orang yang hadir (terlambat) tadi,” katanya.
Untuk diketahui, PDI Perjuangan menginstruksikan para kadernya yang menjadi kepala daerah untuk membatalkan kehadirannya. Hal ini sebagai respons keras atas penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK dalam kasus suap yang diklaim PDIP sebagai bentuk kriminalisasi.
Sejumlah kepala daerah dari PDIP yang tak hadir antara lain Gubernur DKI, Pramono Anung, Gubernur Bali, Wayan Koster, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, dan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.(*/cpai)
, Jumat){kind=link}