Sebutan ‘Kancil’ dari Prabowo: Mengulik Kiprah Sufmi Dasco Ahmad

Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H foto Instagram
Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H foto Instagram

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.CO.ID – Menjadi ingatan dalam acara Apel Kader Gerindra yang digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu malam (31/8/2024), Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto, menyapa ribuan kader partai dengan penuh semangat. Namun, satu momen yang menarik perhatian adalah ketika Prabowo menyebut Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, dengan sebutan “Kancil”.

“Saya kenal baik Sufmi Dasco, dia itu seperti Kancil. Cerdik, lincah, dan selalu punya solusi,” ujar Prabowo sambil tersenyum, disambut tepuk tangan riuh dari hadirin.

Ucapan Prabowo ini langsung menjadi sorotan. Sebutan “Kancil” yang identik dengan tokoh cerita rakyat yang cerdik dan penuh strategi memunculkan pertanyaan: Apakah ini sindiran halus atau justru pujian untuk sosok Sufmi Dasco Ahmad?

Foto medsos Sufmi Dasco
Foto medsos Sufmi Dasco

Sufmi Dasco: “Kancil” di Dunia Politik dan Pendidikan

Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H., memang dikenal sebagai sosok yang multitalenta. Selain menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024-2029, ia juga merupakan akademisi, pengusaha, dan Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI). Kecerdikan dan kelincahannya dalam menjalani berbagai peran membuat julukan “Kancil” yang diberikan Prabowo terasa pas.

Sebagai politisi, Sufmi Dasco telah membuktikan kemampuannya dalam memimpin dan mengorganisir. Sejak bergabung dengan Partai Gerindra pada 2008, ia berhasil membawa partai tersebut menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia. Pada Pemilu Legislatif 2014 dan 2019, ia berhasil mempertahankan kursinya di DPR RI, dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Di dunia pendidikan, Sufmi Dasco juga dikenal sebagai sosok yang visioner. Sebagai Rektor UKRI, ia berhasil membawa universitas tersebut menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia. Selain itu, ia juga aktif mengajar sebagai dosen Ilmu Hukum di Universitas Pakuan dan telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum.

Menanggapi sebutan “Kancil” dari Prabowo, Sufmi Dasco hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih. “Saya merasa terhormat disebut seperti itu oleh Pak Prabowo. Kancil itu kan tokoh yang cerdik dan selalu bisa menyelesaikan masalah. Saya berharap bisa terus berkontribusi untuk partai dan bangsa,” ujarnya dengan rendah hati.

Reaksi ini menunjukkan bahwa Sufmi Dasco menerima julukan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasinya selama ini. Namun, beberapa pengamat politik melihat ada pesan tersirat dalam ucapan Prabowo. Sebutan “Kancil” bisa jadi merupakan sindiran halus tentang kelincahan Sufmi Dasco dalam menghadapi dinamika politik yang penuh tantangan.

Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H.,
Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H.,

Kisah Kancil: Metafora untuk Pemimpin Cerdik

Dalam cerita rakyat Indonesia, Kancil dikenal sebagai tokoh yang cerdik dan penuh strategi. Meskipun kadang dianggap licik, Kancil selalu berhasil menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif dan tidak terduga. Julukan ini bisa jadi metafora yang tepat untuk menggambarkan sosok Sufmi Dasco Ahmad, yang dikenal sebagai pemimpin yang cerdas, lincah, dan selalu punya solusi.

Dalam dunia politik yang penuh intrik dan persaingan, kemampuan untuk berpikir cepat dan mengambil keputusan strategis adalah hal yang sangat dibutuhkan. Sufmi Dasco, dengan latar belakangnya sebagai pengusaha, akademisi, dan politisi, telah membuktikan bahwa dirinya mampu menghadapi berbagai tantangan dengan baik.

Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H., bukanlah nama asing di kancah politik Indonesia. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 7 Oktober 1967 ini telah membuktikan dedikasinya sebagai politisi, akademisi, dan pengusaha. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2024-2029, sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra.

Sufmi Dasco, begitu ia akrab disapa, memulai karier profesionalnya di dunia bisnis. Sebelum terjun ke politik, ia telah sukses memimpin beberapa perusahaan, antara lain sebagai Direktur PT Randika Dwa Perkasa (1989-2007), Direktur PT Omerta Cipta Securita (2007), dan Direktur Utama PT Pasopati Indorisk (2010-2014). Latar belakang bisnisnya yang kuat memberikannya perspektif luas dalam mengelola organisasi dan sumber daya.

Namun, kecintaannya pada dunia pendidikan tidak pernah pudar. Sufmi Dasco juga dikenal sebagai akademisi yang mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai Dosen Ilmu Hukum di Universitas Azzahra (2016-2018) dan Universitas Pakuan (2021-sekarang).

Bahkan, sejak 2020, ia dipercaya sebagai Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI). Pada 2022, ia resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Pakuan, menegaskan posisinya sebagai salah satu intelektual terkemuka di Indonesia.

Karier politik Sufmi Dasco dimulai pada 2008 ketika ia bergabung dengan Partai Gerindra. Keahliannya dalam manajemen organisasi membuatnya langsung dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra dan Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra (2008-2014). Di bawah kepemimpinannya, Partai Gerindra berhasil membangun jaringan kader yang solid dan meraih dukungan luas dari masyarakat.

Pada Pemilu Legislatif 2014, Sufmi Dasco berhasil meraih kursi di DPR RI mewakili daerah pemilihan (dapil) Banten III. Ia bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.

Dedikasinya dalam memperjuangkan reformasi hukum dan penegakan HAM membuatnya terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI pada 30 Oktober 2014.

Karier politiknya terus menanjak. Pada Pemilu Legislatif 2019, Sufmi Dasco kembali mencalonkan diri dari dapil Banten III dan berhasil mempertahankan kursinya di DPR RI. Kini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024-2029, sebuah pencapaian yang membuktikan konsistensi dan dedikasinya dalam melayani rakyat.

Di balik kesibukannya sebagai politisi, akademisi, dan pengusaha, Sufmi Dasco tetap menjadikan keluarga sebagai prioritas utama. Ia menikah dengan Raden Euis Handayani dan dikaruniai satu anak. Keluarga menjadi sumber kekuatan dan inspirasi baginya dalam menjalani berbagai peran yang diembannya.

Sufmi Dasco juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan peduli terhadap sesama. Ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang selalu dijunjung tinggi.

Pemerintah Segera Umumkan Solusi Pengangkatan CPNS 2024
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kediaman Prabowo

Pendidikan Jejak Intelektual yang Menginspirasi

Pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam kehidupan Sufmi Dasco. Ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Elektro, Universitas Pancasila, dan lulus pada 1993. Namun, minatnya yang besar terhadap hukum mendorongnya untuk kembali menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Jakarta, yang berhasil diselesaikannya pada 2009.

Tidak berhenti di situ, Sufmi Dasco melanjutkan studi S2 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan meraih gelar Magister Hukum pada 2012. Gelar Doktor Ilmu Hukum ia peroleh dari Universitas Islam Bandung pada 2015. Jejak pendidikannya yang panjang dan beragam mencerminkan semangatnya untuk terus belajar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Sebutan “Kancil” yang dilontarkan Prabowo Subianto kepada Sufmi Dasco Ahmad telah memicu berbagai interpretasi. Namun, satu hal yang pasti, julukan ini mencerminkan apresiasi atas kecerdikan dan dedikasi Sufmi Dasco dalam menjalani berbagai perannya

Sebagai politisi, akademisi, dan pengusaha, Sufmi Dasco telah membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang pantas menjadi teladan. Kisah hidupnya yang penuh prestasi dan dedikasi menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk terus berkarya dan mengabdi bagi kemajuan bangsa.

Dalam dunia politik yang penuh dinamika, sosok seperti Sufmi Dasco Ahmad adalah aset berharga. Ia adalah “Kancil” yang selalu siap menghadapi tantangan dan membawa perubahan positif bagi Indonesia. Semoga kisah hidupnya dapat terus menginspirasi dan memotivasi kita semua.

(Rky/jrg)

Google News WartaKepri