WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), menyerukan untuk memberantas peredaran narkoba yang terjadi di lapas dan rutan.
Seluruh satuan kerja (satker) Pemasyarakatan Kementerian Imipas kini menyerukan gerakan ‘zero narkoba harga mati’.
Kepala Rutan Kelas II B Tanjungbalai Karimun, Yoga Hadhi Wijaya menyebut, Satuan Pengamanan Rutan beserta staf layanan pembinaan Rutan Karimun telah melakukan tes urine kepada petugas dan warga binaannya secara acak
“Sebagai upaya deteksi dini zero narkoba di lingkungan Rutan Karimun,” ujar Yoga, Senin, 23 Juni 2025.
Tes urine tersebut kata Karutan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan razia blok kamar hunian.
“Tes urine dilaksanakan sebagai salah satu komitmen Rutan Karimun sebagai pilot project Rutan BERSINAR (Bersih Dari Narkoba),” beber Karutan.
“Alat tes urine yang didapat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kanwil Ditjenpas Kepri harus dipergunakan dengan efektif dan efisien serta transparan,” tambah Karutan.
Kegiatan tersebut masih kata Karutan akan terus rutin laksanakan sebagai bentuk komitmen mewujudkan Rutan Karimun yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.
“Menjadi tempat bagi warga binaan memperbaiki diri dan menyadari sepenuhnya kesalahan yang mereka perbuat,” paparnya,
Ia menekankan bahwa pentingnya kepedulian bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas narkoba.
Pada kesempatan tersebut Karutan juga berpesan agar seluruh petugas dalam menjaga keamanan Warga Binaan Pemasyarakatan di Rutan Karimun terus ditingkatkan.
“Menjaga integritas dan disiplin dalam melaksanakan tugas, serta selalu waspada terhadap potensi penyalahgunaan narkoba demi terciptanya suasana kondusif di dalam rutan,” ucap Karutan,
Karutan berujar bahwa, tes urine sekaligus razia kamar WBP Rutin merupakan strategi alat uji lapangan yang efektif dan akurat serta mudah didapat, dilakukan secara tepat dan cepat.
“Ada beberapa hal yang diawasi dalam pelaksanaa tes urine karena oleh Tim Satopspatnal, memastikan bahwa tempat yang digunakan untuk pengambilan urine steril dari bahan kimia, menempatkan petugas dengan jenis gender yang sama dengan para WBP sehingga dapat melakukan pengawasan,” pungkasnya.
Dari hasil tes urine tersebut, kata Karutan semuanya telah dinyatakan negatif.
“Hasil dari tes urine tersebut, baik petugas maupun WBP seluruhnya dinyatakan negatif,” tandasnya.(Aman)
