Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan 80 Tahun Hari Kemenangan Republik Rakyat Tiongkok atas undangan langsung dari Presiden Xi Jinping sebagai salah satu tamu kehormatan.
Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Republik Rakyat Tiongkok dalam menjaga keamanan global.
Peringatan Hari Kemenangan ini menjadi simbol kekuatan dan keberanian Tiongkok sebagai bangsa yang teguh memperjuangkan kemerdekaan, menjaga kedaulatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Dengan menjunjung semangat Hari Kemenangan, marilah kita terus memperkuat kerja sama Indonesia dan Tiongkok yang berkelanjutan bagi kedua negara.
Penyataan Prabowo diatas, walau singkat di akun x.com tapi sudah melewati banyak kejadian. Tepatnya kejadian dimulai aksi massa anarkis 25 Agustus 2025 hingga 30 Agustus yang menewaskan 9 orang masyarakat Indonesia.
Presiden Prabowo pun menyimpulkan ada peran negeri asing dalam kekacauan demo anarkis tersebut.
” Ada unsur aksi terorisme dan upaya makar,” tegas Prabowo di istana negara dihadiri seluruh ketua umum Partai di DPR RI.
Demo di Indonesia langsung menarik perhatian PBB. Dimana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Indonesia melakukan investigasi menyeluruh, terkait dugaan kekerasan berlebihan oleh aparat keamanan saat gelombang protes melanda pada Agustus 2025.
Unjuk rasa yang dipicu oleh kemarahan atas tunjangan perumahan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di tengah kebijakan penghematan itu telah menewaskan sedikitnya enam orang.
“Kami mengikuti dengan cermat rangkaian kekerasan di Indonesia dalam konteks protes nasional atas tunjangan DPR, langkah-langkah penghematan, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan oleh aparat keamanan,” ujar juru bicara Kantor HAM PBB (OHCHR), Ravina Shamdasani, Senin (1/9/2025).
Mencermati isu peran asing dan ditarik dengan telah selesainya kunjungaan Prabowo di China, maka peran asing bisa saja memberi tekanan ke Prabowo agar tidak datang ke China sebelum 2 September 2025, karena di Indonesia demo tengah marak dan ada korban.
Banyak tentu negara blok Amerika menginginkan Prabowo tidak hadir di China. Dan, skenario bikin demo Anarkis agar Prabowo tidak berangkat berujung gagal. Dan, tepat pada 3 September 2025, Presiden Prabowo menjadi sorotan dunia, dan ramai dibahas media asing dan media sosial.
Dan, sesuai dengan prediksi, setelah acara perayaan di Tiogkok China selesai, aksi demo mulai berkurang. Demo Kembali ke stelan awal, hanya kelompok massa terstruktur mahasiswa dan atau ormas tertentu. Sedang aksi massa dari kelompok masyarakat menghilang.
Tertanda,
Redaksi WartaKepri.
