Penyebab dan Update Tragedi dan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 17 Tewas 46 Dicari dan 103 Cidera

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

WARTAKEPRI.co.id – Pada 29 September 2025, bagian musala tiga lantai di area Pondok Pesantren Al-Khoziny runtuh ketika para santri sedang melakukan salat Asar berjamaah. Per 4 Oktober 2025, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan melaporkan 17 korban tewas, 103 korban cedera, dan 46 orang masih dalam pencarian. Termasuk 27 korban luka berat dan 76 korban luka ringan.

Sebelum keruntuhan, gedung tersebut dalam tahap pengerjaan cor lantai empat dan dikerjakan oleh para santri. Sejumlah narasumber di lokasi mengatakan, para santri kerap diminta untuk menjadi kuli untuk melakukan pembangunan musala yang sudah dibangun sejak 9 bulan yang lalu itu secara cuma-cuma.

Selain itu, para santri biasanya juga melakukan tugas pembangunan fasilitas ponpes Al-Khoziny sebagai bentuk hukuman.

Harris Nagoya

Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, bangunan musala Ponpes Al-Khoziny ambruk karena diduga tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Sementara Basarnas menduga bahwa bangunan tersebut ambruk karena pondasi tidak kuat menopang beban. Sedangkan pengasuh ponpes membenarkan bahwa bangunan tersebut sedang dalam tahap renovasi.

Keruntuhan
Pada 29 September 2025, pukul 15.00 WIB, ketika keruntuhan terjadi, para santri tengah melangsungkan salat Asar berjamaah pada lantai dua yang difungsikan sebagai musala, gedung itu diketahui sempat bergoyang sesaat, kemudian saat santri masuk rakaat salat kedua, bagian ujung musala ambruk dan merembet ke bagian lain gedung dan kemudian runtuh.

Tiang pondasi diduga tidak mampu menahan beban pengecoran, sehingga bangunan runtuh hingga ke lantai dasar. Keruntuhan terjadi tak lama setelah proses pengecoran lantai empat pondok pesantren yang dilakukan pada pagi harinya.

Proses evakuasi dan peninjauan lokasi insiden robohnya pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Secara keseluruhan, merujuk laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total korban tercatat sebanyak 167 orang, yaitu 46 orang dalam pencarian dan 121 telah ditemukan. Rincian korban yang ditemukan adalah 104 orang selamat, 17 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah.

Dari korban selamat itu sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang diperbolehkan pulang dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Koordinator Misi SAR, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan bahwa proses evakuasi korban membutuhkan waktu lama. Hal ini dikarenakan tim SAR gabungan harus lebih dulu mengangkat dan menghancurkan material reruntuhan bangunan. (*)

Dikutip dari Wikipedia

@wartakepri Berita TikTok – Penjelasan Pihak Ponpes Lirboyo Kediri Paska Viral Santri Ikut Ramai Ramai Ikut Ngecor Bangunan Pesantren 2025 #Ponpes #Pesantren #Santri #infoterkini #penyelamatan #SAR #Evakuasi #PonpesAlKhoziny #MediaSosial #AlKhoziny #Sidoarjo #evakuasi #roboh ♬ suara asli – WARTAKEPRI TV

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025