WARTAKEPRI.co.id, LINGGA – Dalam rangka mengikuti ajang kejuaraan olahraga tingkat provinsi (Porprov) tahun 2022 mendatang, berbagai persiapan dan pelatihan untuk atlet Woodball Kabupaten Lingga digelar di gedung eks PT Timah Implement Dabo, Jumat (10/12/2021).
Hadir di kesempatan itu Ketua KONI Kabupaten Lingga Abdul Gani dan Ketua cabang olahraga (Cabor) Woodball Iskandar Mirza, dan anggota DPRD Lingga Roni Kurniawan, sserta peserta yang berjumlah kurang lebih sebanyak 30 atlet Woodball mengikuti pelatihan itu.
Ketua pelaksana cabang olah raga (Cabor), Kabupaten Lingga Iskandar Mirza mengatakan, untuk atlet yang melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan hari ini terdiri dari Satpol-PP, Damkar dan guru olahraga serta siswa-siswi sekolah yang ada di Kecamatan Singkep dan sekitarnya.
“Semua diikutsertakan dan ini merupakan langkah tahap awal untuk mencari bibit baru dalam olah Woodball di Lingga, dari peserta yang mengikuti itu akan di seleksi dan nanti baru dipastikan siapa yang akan menjadi atlit tersebut,” ucapnya.
Kalau untuk usia tidak ada batasan usia dalam olah raga ini, kata Iskandar. “Semua kalangan boleh mengikuti ajang olahraga ini, dan ini merupakan olahraga nasional bahkan dunia,” tutupnya.
Di tempat yang sama, pelatih sekaligus atlet Pelatnas perwakilan Provinsi Kepri, Dafila beserta rekannya Syamsiar usai memberikan pelatihan dan sosialisasi mengatakan, cabang olahraga ini baru masuk di Indonesia pada tahun 2006 oleh Tandiono Jacky.
Dijelaskannya lagi bahwa olahraga Woodball ini alat yang digunakan semuanya berbahan dasar dari kayu yang terdiri dari mallet (tongkat), bola, gate (gawang kecil) kecuali fairway yaitu (lintasan).
“Olahraga ini cocok dimainkan untuk semua kelompok usia mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, sampai lanjut usia. Olahraga ini hanya dibutuhkan konsentrasi di saat memukul bolanya ke gate (gawang kecil),” katanya.
Olahraga ini merupakan modifikasi seperti golf yang dapat dilakukan di tanah lapang atau di area perbukitan.
“Bedanya Woodball tidak memerlukan lapangan yang cukup luas seperti lapangan golf,” ujarnya.
Dan katagori dalam pertandingan ini bisa diikuti perorangan atau regu baik putra maupun putri, terdiri dari 24 fairway atau lintasan, dan ada 14 medali dalam pertandingan tersebut.
“Untuk ukuran berat dan jenis peralatan olahraga tersebut tergantung selera dan kebutuhan para atlet, dan harganya bervariatif dari ratusan ribu hingga jutaan,” ungkapnya.
Dan perlu diketahui olahraga Woodball mempunyai tiga tingkatan yakni junior, senior dan master. Harapan degan adanya olah raga ini para atlet Lingga bisa mengikuti ke jenjang itu, selain Popda dan Porprov.
“Mudah-mudahan bisa ke tingkat nasional bahkan dunia,” harapnya. (r/ravi)