Dermaga Apung Pelabuhan Bulang Linggi Tampak Curam, Dishub Kepri: Sudah Diberi Jembatan Gerak

Dermaga Apung Pelabuhan Bulang Linggi, Bintan,
Dermaga Apung Pelabuhan Bulang Linggi, Bintan, Kepri. (Foto: Agus)

WARTAKEPRI.co.id, BINTAN – Pengerjaan revitalisasi dermaga apung (Ponton) HDPE Pelabuhan Bulang Linggi Tanjung Uban sudah memasuki tahap akhir. Namun belum lagi selesai dikerjakan, dermaga itu tampak ekstrem untuk dilalui.

Dari pengamatan Warta Kepri, Rabu (5/1/2022), tampak jelas jalur lintas menuju ponton terlampau curam.
Hal ini bahkan dikeluhkan oleh seorang calon penumpang yang tidak ingin menyebutkan namanya.

Ia merasa heran dengan perencanaan pengerjaan dermaga apung tersebut. “Kalau hasilnya begitu, perencanaan pengerjaannya kurang memikirkan keselamatan dan kenyamanan calon penumpang yang akan melintasi,” kata dia.

Harris Nagoya

Dia juga berharap ada tindaklanjut seperti pembenahan, maupun perhatian khusus terhadap dermaga apung ini. “Mudah-mudahan ada perhatian khusus,” katanya.

Sementara, jika dilihat dari plang proyek pengerjaan revitalisasi ini menelan biaya Rp 2.063.660.824.50 yang bersumber dari APBD Provinsi Kepri.

“Dananya begitu besar, terlebih memakai dana APBD, harusnya pengerjaan lebih terukur,” ucapnya.

Selain itu, menurut dia pihak konsultan juga harus lebih memahami kondisi pasang surut air laut. “Dimana konsultan harus lebih memahami keadaan pasang dan surut air laut,” katanya.

Kasi Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Azis Djou menyebut desain ponton yang dikerjakan di Pelabuhan Bulang Linggi Tanjung Uban sudah melalui proses jasa konsultansi, sehingga sudah mendapat bentuk yang maksimal, dan bisa digunakan sepanjang tahun.

Azis juga membenarkan kondisi jalan lintas ponton apabila air surut agak curam. “Apalagi memang saat musim seperti ini air surut sangat ekstrem tapi tidak berlangsung lama,” kata dia saat dihubungi via telepon.

Namun ia menjelaskan bahwasanya mereka buat jembatan gerak pada jalan lintas ponton tersebut dilengkapi dengan lengan pegangan, sehingga penumpang yang melintasi jalan tersebut dapat berpegangan sebagai sarana agar berhati-hati saat melintas.

“Ponton tersebut diberi lengan untuk pegangan, begitu juga dengan lantai jalan sudah diberi serat-serat agar jalan tidak licin,” katanya.

“Ketika kemiringannya akibat pasang surut harus perlu kehati-hatian, pengguna juga harus hati-hati,” tambahnya.

Menurut Azis, Ponton dibuat untuk pelayanan masyarakat, dan pihaknya sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat pengguna.

“Kalau kemiringan saat air surut itu hal alamiah,” katanya.

Ia sangat berterimakasih atas kritikan dan saran yang menjadi masukan.

“Kami juga sangat membutuhkan kritikan dan saran yang positif. Demi kebaikan dan kemajuan daerah Kepri, pasti jadi catatan dan ditanggapi,” pungkasnya. (agus)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025