PIALA DUNIA – Portugal tersingkir usai dikalahkan Maroko 0-1. Pelatih Portugal Fernando Santos tidak menyesal karena tidak menurunkan Cristiano Ronaldo sebagai starter.
Santos kembali memilih Goncalo Ramos ketimbang Ronaldo sebagai ujung tombak Portugal saat mengadapi Maroko di perempatfinal Piala Dunia 2022. Pada pertandingan sebelumnya melawan Swiss, Ramos tampil gemilang dengan membukukan hat-trick untuk memenangkan Selecao das Quinas 6-1 di babak 16 besar.
Maroko membuka keunggulannya berkat tandukan Youssef En-Nesyri di akhir babak pertama. Portugal kesulitan mencari gol penyama sehingga memainkan Cristiano Ronaldo, yang masuk menggantikan Ruben Neves di awal babak kedua. Sedangkan Goncalo Ramos ditarik untuk digantikan Rafael Leao kurang dari 20 menit kemudian.
Fernando Santos berkukuh realistis bagi dia untuk memainkan line-up yang sama dengan laga kontrak Swiss yang dimenangi 6-1. Santos menyatakan, keputusan mencadangkan Cristiano Ronaldo bukan berarti sikap tidak respek.
“Saya tidak menyesal [menepikan Ronaldo ke bangku cadangan],” ujar pelatih berusia 68 tahun ini di dalam konferensi pers usai pertandingan yang dikutip Reuters.
BACA JUGA Walau 70 Persen Kuasai Pertandingan, Portugal Akhirnya Nangis Dikalahkan Maroko 0-1
Cuma 1 Gol
Gol Youssef En-Nesyri menghabisi mimpi A Selecao untuk melangkah lebih jauh di Qatar.
Buat Ronaldo, kekalahan ini terasa lebih pahit. Ia tak berkontribusi cukup banyak buat Portugal, bahkan ketika dimasukkan sebagai pengganti di laga lawan Maroko dengan harapan menjadi solusi.
Ronaldo memang sempat mendapatkan satu peluang cukup bagus pada masa injury time. Akan tetapi sepakannya dihentikan dengan relatif nyaman oleh Yassine Bounou, kiper Maroko.
Ronaldo menutup turnamen dengan catatan satu gol dari lima penampilan. Satu-satunya gol itu dibuat di laga pertama fase grup, kala Portugal mengalahkan Ghana 3-2, dari titik penalti.
Dengan gagal mencetak gol lawan Maroko, penyerang 37 tahun itu juga melanjutkan tren buruknya di fase gugur Piala Dunia. Ia belum pernah mencetak gol di delapan penampilan di fase knockout, termasuk di laga perebutan tempat ketiga.
Total 570 menit dilaluinya, dengan melepaskan 27 tembakan yang membuahkan satupun gol. Laga lawan Maroko sendiri berpotensi menjadi laga terakhirnya di Piala Dunia, mengingat usianya yang sudah 37 tahun.
Maka bukan pemandangan yang mengejutkan jika Ronaldo keluar dari lapangan bercucuran air mata. Barangkali di gurun Qatar, mimpinya juara Piala Dunia harus dikubur dalam-dalam. (detik)