Selamat dari Asteroid Setara 3 Miliar Bom Nuklir, Kiamat Bumi 2017

WARTAKEPRI.co.id – Sebuah asteroid dengan kekuatan setara tiga miliar rudal nuklir hampir saja menghantam Bumi awal bulan ini.

Batu angkasa antarbintang ini ditemukan oleh Purple Mountain Laboratory, China. Asteroid ini melewati Bumi pada jarak 18,8 kali jarak antara Bumi dan bulan, atau sekitar 7.228.079 kilometer, pada 5 September lalu.

Mungkin jarak tersebut terdengar cukup jauh. Namun, menurut laman AOL, dalam dunia perbintangan, jarak sebesar itu sudah cukup dekat untuk membuat beberapa ahli astronomi berkeringat.

Asteroid yang dikenal sebagai 2009ES itu merupakan salah satu dari 1.600 asteroid lain yang dijuluki ‘minor bodies’.

Jenis asteroid yang melintas dekat dengan Bumi ini selalu dipantau ilmuwan untuk berjaga-jaga jika mereka melenceng dari jalur orbitnya.

Sebuah asteroid yang melintas terlalu dekat bisa berubah jalurnya jika gravitasi dari planet lain mengganggu orbit mereka. Hal ini berpotensi melontarkan mereka ke planet lain.

“Lintasan minor bodies bisa berubah akibat tarikan bintang dari planet seperti Mars. Pengamatan terus-menerus diperlukan untuk melacak perubahan lintasan mereka,” kata Zhao Haibin, ilmuwan Purple Mountain Laboratory.
Dampak Jatuh ke Bumi

Bila 2009ES berbenturan dengan Bumi efeknya akan seperti kiamat. Ilmuwan memperkirakan bahwa jika sebuah asteroid berukuran 10.000 meter bertabrakan dengan Bumi, maka berpotensi melepaskan energi sebanyak tiga miliar bom atom.

Para astronom percaya bahwa peristiwa seperti ini terjadi 65 juta tahun yang lalu, ketika sebuah asteroid menabrak planet Bumi dan memusnahkan dinosaurus.

Dunia Kiamat Tahun Depan?

Sementara itu, seorang pendeta bernama Donna Larson yakin bahwa menurut perhitungan cermatnya dunia ini akan mengalami kiamat pada tahun 2017.

Dia merujuk pada tulisan Alkitab yang menyatakan manusia akan memerintah Bumi selama 6.000 tahun sebelum akhirnya menghadapi kehancuran.

Dengan perhitungan bahwa Adam diciptakan pada tahun 3983 Sebelum Masehi, maka Larson yakin bahwa tahun 2017 adalan keenam ribu tahun manusia memerintah Bumi.

Jatuh tempo kiamat tersebut juga bersamaan dengan peringatan 70 tahun kelahiran Israel dan 50 tahun setelah penyatuan Yerusalem.

” Semua angka-angka ini memiliki makna yang berkaitan dengan Alkitab. Angka 50 adalah jumlah penyatuan antara Paskah dan Pentakosta, dan 70 adalah jumlah pemenuhan menurut kitab Daniel, Bab 9. Jadi 50 dan 70 mewakili awal dan akhir.”

Robert Binnion yang menjalankan situs ramalan kiamat Nice Timing menggunakan perhitungan yang berbeda, tetapi memiliki kesimpulan tentang kiamat yang identik.

Namun mereka yang tidak setuju menunjukkan kitab Markus yang menekankan bahwa tidak ada yang tahu kapan kiamat akan datang.
2017, Bumi Bersendawa

Sementara itu, Michael Parker yang menulis di blog End of Time Prophecies mendukung teori Larson dengan mengatakan bahwa tahun 2017 akan menjadi tahun kebangkitan besar dan goncangan hebat.

“Waktunya akan segera datang – dan tampaknya itu sudah mulai – ketika Bumi mulai bersendawa gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kondisi cuaca ekstrem seperti yang manusia modern yang belum pernah lihat sebelumnya,” kata Parker.

Parker juga menambahkan bahwa sejumlah nubuat di Alkitab kemungkinan akan terpenuhi pada tahun 2017.

Hari Pembalasan

Dia mengatakan ada sebuah bangsa yang para pemimpinnya terlibat upaya untuk membagi tanah Israel. Saat itu Tuhan akan datang untuk bangsa itu dan membagi tanahnya sebagai penghakiman karena melakukannya.

” Ada gerhana Matahari pada 21 Agustus 2017, yang jalurnya diagonal di seluruh Amerika Serikat seolah memotongnya menjadi dua. Nubuat lain digenapi pada tanggal 23 September 2017, ketika sebuah planet dan bintang berada dalam satu garis,” ujar Parker.

Menurut Parker, ramalan ini bisa saja sebagai pemenuhan awal ‘Hari Pembalasan’.

Parker mengakui bahwa manusia tidak dapat mengetahui tanggal turunnya Nabi Isa untuk kedua kalinya.

“Mungkinkah ia datang pada tahun 2017? Saya belum menemukan saat yang lebih bagus untuk peristiwa itu terjadi,” tambahnya. (dream/thesun.co.uk/unilad)
Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025