
SIDOARJO – Tiga oknum anggota TNI AD kini tengah menjadi sorotan setelah diperiksa terkait skandal pencurian ratusan motor yang diduga hasil kejahatan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo.
Skandal pencurian motor ini semakin memperumit situasi karena melibatkan satu warga sipil dan tiga oknum TNI AD.
Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani Kapendam V/Brawijaya menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap ketiga oknum tersebut dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut kasus penggelapan ranmor yang telah mencuat ke permukaan.
“Kita sedang memproses dan mendalami keterlibatan oknum prajurit TNI AD yang diduga terlibat dalam penggelapan ranmor tersebut,” ungkapnya seperti dilansir tvone, Senin (8/1/2024).
BACA JUGA: Muhammad Rudi Optimistis Ekonomi Batam Tumbuh Lebih dari 7 Persen Tahun 2024
Rendra juga mengungkapkan identitas ketiga oknum yang tengah diperiksa, yaitu Kopda AS, Praka J, dan Mayor BPR.
Meskipun bukan anggota organik Kodam V Brawijaya, namun penanganan kasus ini diserahkan kepada Pomdam V/Brawijaya. Hal itu mengingat fokus kejadian berada di wilayah Kodam V/Brawijaya.
Awal Terungkapnya
Sebelumnya, terungkap bahwa sebanyak 49 unit mobil dan 215 unit motor yang diduga hasil pencurian ditemukan di Gudang Balkir Pusziad.
Kasus ini bermula dari pengembangan TSK berinisial EI, seorang warga sipil. Selain EI, kasus ini juga melibatkan dua anggota TNI berinisial Kopda AS dan Mayor P. Keduanya diduga terlibat dalam sindikat ini sejak Januari 2023.
BACA JUGA: Gunakan Offroad, Kapolres Inhu Terobos Banjir Bawa Bantuan
“Sindikat ini sudah berjalan sejak Januari 2023. Peran mereka dalam aksi pencurian motor adalah menyiapkan tempat,” tambah Rendra.
Skandal ini menciptakan kekhawatiran akan keamanan dan integritas TNI AD, sehingga pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut menjadi penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan penegakan hukum yang adil. (*)
Editor: Denni Risman