Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali Erupsi Sabtu Sore, Kolom Abu Capai 700 Meter

Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali Erupsi Sabtu Sore
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat Gunung Marapi erupsi, Sabtu (10/2/2024) sore (dok pga bukittinggi)

PADANG – Pada Sabtu (10/2/2024) sore, Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat mengalami erupsi lagi. Ketinggian kolom abu mencapai 700 meter di atas puncaknya.

Informasi ini disampaikan oleh Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, di Bukittinggi.

“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat sekitar pukul 16.51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak atau 3.591 meter di atas permukaan laut,” ujar Ahmad Rifandi.

WhasApp

Dia menjelaskan bahwa kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal cenderung ke arah barat daya.

Data dari seismogram menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 5 milimeter dengan durasi 50 detik.

Sementara itu, arah angin di wilayah Gunung Marapi pada lapisan 3.000 feet menuju ke Barat Daya.

Sejak erupsi utama pada awal Desember 2023, jumlah letusan Gunung Marapi yang tercatat oleh PGA mencapai 154 kali, dengan 15 letusan terjadi di bulan Februari 2024.

Sedangkan untuk hembusan, terdapat 1.016 kali kejadian, dengan 160 di antaranya terjadi pada bulan Februari.

Warga di sekitar Gunung Marapi berharap bahwa letusan yang mengarah ke barat daya tidak akan mempengaruhi aktivitas penerbangan di Sumatera Barat.

Seorang warga bernama Aldion menyatakan harapannya, “Arahnya ke Kota Padang, semoga tidak mempengaruhi jalur penerbangan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) lagi. Beberapa kali penerbangan terganggu dan dihentikan operasionalnya karena material abu yang mengganggu.”

Sementara itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi masih diminta untuk tidak mendekati jarak 4,5 kilometer dari kawah, sesuai dengan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Selain itu, mereka juga diminta untuk menggunakan masker guna menghindari gangguan pada saluran pernapasan akibat abu vulkanik. (*)

Sumber: republika

Editor: Denni Risman

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025