PASAMAN – Pemerintah Kabupaten Pasaman kembali menegaskan komitmennya dalam menangani permasalahan stunting yang masih mengkhawatirkan.
Dalam upaya mencapai target nasional penurunan angka stunting, Pemkab Pasaman menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Hall Lt. III Kantor Bupati, Lubuk Sikaping, pada hari Jumat (8/3) lalu.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman pada tahun 2022 mencapai 28,9 persen, angka yang masih jauh dari target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen untuk tahun 2024 ini.
Plt. Setda Pasaman, Yasri Uripsyah, dalam rapat tersebut menekankan pentingnya upaya bersama dari semua pihak untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14,9 persen pada akhir tahun 2024.
Yasri menyampaikan bahwa mencapai target tersebut membutuhkan pengorbanan, komitmen, dan kerja nyata dari berbagai pihak di Pasaman.
“Diperlukan kiat dan cara-cara praktis yang terukur dalam setiap prosesnya. Semua pihak harus terlibat aktif dalam mengidentifikasi warga yang mengalami stunting dengan detail yang jelas,” ungkap Yasri.
Sekda Pasaman juga mengajak semua peserta rakor untuk menegaskan komitmen mereka dalam upaya penurunan stunting di Pasaman.
“Jadikan rakor ini sebagai ajang perbaikan, dan lakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Visi kita adalah terwujudnya masyarakat yang lebih baik dan bermartabat,” tambahnya.
Selain itu, Ketua TP PKK Pasaman, Ny. Denny Sabar AS, juga turut memberikan kontribusi dalam rapat tersebut. Beliau menekankan pentingnya kerjasama antara semua unsur pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat nagari, dalam upaya pencegahan stunting.
“Pencegahan stunting harus dimulai dari usia remaja dan dilakukan melalui berbagai program, seperti Pasaman Cerdas dan pendekatan melalui pola asuh orang tua serta pola makan yang sehat,” jelas Ny. Denny.
Kepala Dinas P2AKB Pasaman, H. Furqan, melaporkan bahwa untuk mencapai target penurunan angka stunting menjadi 14%, dibutuhkan kerjasama antarinstansi pemerintah dan pihak swasta serta upaya dalam meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia.
Rakor ini dihadiri oleh kepala OPD terkait, Kakan Kemenag Pasaman, Satgas Stunting Provinsi Sumatera Barat, camat, wali nagari, dan ketua TP PKK Nagari se Kabupaten Pasaman, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait lainnya.
Semua pihak berkomitmen untuk bekerja keras demi mencapai target penurunan stunting dan memastikan kesejahteraan masyarakat Pasaman. (taufik)



























