
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Masyarakat yang berada di luar Pulau Karimun, akhir-akhir ini mengeluh, lantaran kesulitan untuk mendapat Bahan Bakar Mesin (BBM) jenis pertalite.
Salah seorang warga Kundur, Ery Suandi menyebut, hingga saat ini masyarakat kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis pertalite.
“Pangkalan-pangkalan yang ada di Kundur sudah tidak ada lagi,” kata Ery, Jum’at 17 Oktober 2025.
“Bahkan diperparah dengan tidak adanya SPBU, terpaksa masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli BBM jenis pertamax,” tambah Ery.
Sementara itu, Bupati Karimun Iskandarsyah menjelaskan, kelangkaan BBM tersebut tersebut berkaitan dengan penerapan kebijakan Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas).
“Terkait skema baru aturan pendistribusian BBM jenis pertalite ke sub penyalur,” terang Bupati.
Untuk itu pihaknya masih berusaha mencari solusi sekaligus mempelajari aturan terbaru dari BPH Migas, bagaimana mekanisme penyaluran yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Kami masih berusaha mencari solusi dan mempelajari aturan terbaru dari BPH Migas, terkait bagaimana mekanisme penyaluran yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.
Saat ini Pemkab Karimun sendiri sedang bernegosiasi untuk meminta penangguhan dan dilakukan survei kembali, khususnya kawasan Karimun ini jika ingin menerapkan aturan tersebut.
Letak geografis Kabupaten Karimun, kata Bupati yang berada di wilayah perbatasan serta tidak memiliki SPBU di pulau-pulau, menjadi salah satu permasalahan jika harus langsung diterapkan aturan tersebut.
“Letak geografis Kabupaten Karimun yang berada di wilayah perbatasan serta tidak memiliki SPBU di pulau-pulau, menjadi salah satu permasalahan jika harus langsung diterapkan aturan tersebut,” tandasnya.(Junizar)

























