TANJUNGPINANG, WARTAKEPRI.co.id – Setelah diselenggarakan selama empat hari, Festival Pulau Penyengat (FPP) yang dilaksanakan Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI, berlangsung sukses.
Dalam siaran pers Faisal Pahlevi, S. STP, Kabag Humas dan Protokol Setdako Tanjingpinang, suksesnya penyelenggaan festival yang berlangsung mulai 20 sampai 24 Februari itu, mampu menarik minat para peserta dari dalam dan luar negeri yang akan mengikuti 23 event perlombaan, diantaranya gurindam 12, pentas seni, olahraga budaya, serta seminar yang disajikan panitia.
Dalam siaran pers Faisal Pahlevi, S. STP, Kabag Humas dan Protokol Setdako Tanjingpinang, suksesnya penyelenggaan festival yang berlangsung mulai 20 sampai 24 Februari itu, mampu menarik minat para peserta dari dalam dan luar negeri yang akan mengikuti 23 event perlombaan, diantaranya gurindam 12, pentas seni, olahraga budaya, serta seminar yang disajikan panitia.
Dan, pada Rabu (24/2/2016) , Festival Pulau Penyengat itu, secara resmi ditutup oleh Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, di halaman Balai Adat Pulau Penyengat.
Acara penutupan FPP tahun 2016 itu, dihadiri Kapolres Tanjungpinang, unsur Pimpinan FKPD, Sekdako Tanjungpinang, Drs. Riono, M.Si, Ketua TP-PKK, Hj. Yuniarni Pustoko Weni, SH, Anggota Dewan, jajaran Kepala SKPD, jajaran SKPD Provinsi Kepri, Camat, Lurah, serta masyarakat pulau penyengat yang antusias menyaksikan rangkaian penutupan festival tersebut.
Dalam sambutannya, Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menyampaikan puji syukur nya kepada Allah SWT, karena selama empat hari festival ini berlangsung dengan aman dan sukses.
” Alhamdulillah, selama empat hari, festival pulau penyengat telah berjalan dengan aman dan tertib, meskipun festival ini dilaksanakan dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung, namun kondisi itu, tidak mengurangi partisipasi masyarakat untuk meriahkan acara ini,” ujar Lis
Sehingga menurut Lis, masyarakat Pulau Penyengat sangat peduli akan budaya hingga festival tersebut sukses digelar.
Lis mengatakan, dengan gelaran Festival pulau penyengat ini, telah menambah wisata budaya di Tanjungpinang. Disamping nilai sejarah yang dimiliki pulau Penyengat, selain itu, festival ini, memberikan perubahan bagi perekonomian masyarakatnya.
” Mudah-mudahan festival ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan perkembangan pariwisata,”kata Lis
Ke depan, sambung Lis, kegiatan ini akan kita evaluasi kembali, apa yang menjadi kekurangan, baik itu keluhan-keluhan maupun saran dari para peserta akan menjadi catatan.
Ke depan, sambung Lis, kegiatan ini akan kita evaluasi kembali, apa yang menjadi kekurangan, baik itu keluhan-keluhan maupun saran dari para peserta akan menjadi catatan.
” Supaya festival ini dapat dikemas lebih baik lagi, dan nantinya kita akan menggerakkan semua sektor, seperti UMKM, sehingga festival ini dapat terus berkelanjutan, baik itu dari pengembangan pariwisatanya maupun peningkatan ekonomi masyarakatnya, dengan demikian festival ini akan menjadi festival yang paling diminati wisatawan,”ucapnya
Diakhir sambutannya, Lis menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat pulau Penyengat, Kementrian Pariwisata, dinas pariwisata provinsi yang telah mendukung terlaksananya festival ini.
Diakhir sambutannya, Lis menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat pulau Penyengat, Kementrian Pariwisata, dinas pariwisata provinsi yang telah mendukung terlaksananya festival ini.
” Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi pada festival ini, dengan festival ini, diharapkan dapat membudayakan masyarakatnya dan pulau penyengat dapat menjadi daerah percontohan, dimana pulau ini merupakan pusat sejarah Melayu Riau-Lingga,” tutup Lis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Juramadi Esram, mengatakan festival yang menyajikan 23 item perlombaan telah berjalan dengan lancar. Peserta yang mengikuti festival ini pun tidak saja berasal dari Kepri saja, akan tetapi dari luar kepri dan negara luar, seperti Kalimantan, NTB, Brunai Darusalam, Malaysia, Singapore.
Dari berbagai perbagai perlombaan yang digelar, lanjut Juramadi, peserta lomba jong paling banyak diikuti, pesertanya mencapai 800 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Juramadi Esram, mengatakan festival yang menyajikan 23 item perlombaan telah berjalan dengan lancar. Peserta yang mengikuti festival ini pun tidak saja berasal dari Kepri saja, akan tetapi dari luar kepri dan negara luar, seperti Kalimantan, NTB, Brunai Darusalam, Malaysia, Singapore.
Dari berbagai perbagai perlombaan yang digelar, lanjut Juramadi, peserta lomba jong paling banyak diikuti, pesertanya mencapai 800 orang.
” Sehingga lomba yang seharusnya kita laksanakan selama 2 hari harus kita per panjang selama 4 hari, dan ini membuktikan bahwa festival pulau penyengat sangat diminati wisatawan,”ungkapnya
Ucapan terimakasih pun tak lupa Juramadi sampaikan kepada masyarakat pulau penyengat dan stakeholder yang telah mendukung festival ini, meskipun diguyur hujan, masih tetap semangat mengikuti festival ini, kedepan, kata Juramadi, kegiatan ini akan kita evaluasi untuk perbaikan di masa hadapan.
Usai Walikota menutup acara, panitia mengumumkan para pemenang lomba festival pulau penyengat, peserta yang menjadi juara diberikan piala serta uang pembinaan. Penyerahan hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Walikota, H. Lis Darmansyah, SH.(ded/pemko)
Ucapan terimakasih pun tak lupa Juramadi sampaikan kepada masyarakat pulau penyengat dan stakeholder yang telah mendukung festival ini, meskipun diguyur hujan, masih tetap semangat mengikuti festival ini, kedepan, kata Juramadi, kegiatan ini akan kita evaluasi untuk perbaikan di masa hadapan.
Usai Walikota menutup acara, panitia mengumumkan para pemenang lomba festival pulau penyengat, peserta yang menjadi juara diberikan piala serta uang pembinaan. Penyerahan hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Walikota, H. Lis Darmansyah, SH.(ded/pemko)


























