BATAM, WARTAEPRI.co.id — Jiwa dan raga Surahman (34) lemas ketika ia memergok istrinya Dl bersama selingkuhannya Am di rumah kontrakan di Fanindo blok N nomor 12A, Batuaji, Batam.
Pengorbanan dan kerja kerasnya membangun rumah tangga selama 12 tahun seakan lenyap dalam sedetik. Keributan karena faktor ekonomi lebih mendominasi dari pada untuk menjaga keutuhan rumah tangga dengan dua orang anak mereka.
“Kami sudah cekcok. Mulai disitulah mulai rengggang. Dan istriku terus minta cerai. Bahkan sudah 100 kali dia minta diceraikan, saya tak mau, karena kasihan dengan anak. saya. Tapi dia tetap memaksa karena sudah tak tahan lagi miskin terus,” ujar Surahman dengan lesu.
Dari keributan itu, mereka telah pisah ranjang dalam sepekan terakhir. Istrinya memilih tinggal di kos-kosan Fanindo tanpa sepengetahuan Surahman. Bahkan, Dl sempat memboyong kedua anaknya saat pisah ranjang.
“Istriku kabur dari rumah saat kami cekcok mulut. Dan saat itu istriku sempat bawa dua anak saya ini,” katanya. (iin)