NATUNA, WARTAKEPRI.co.id– Prakirawan BMKG Ranai, Asrul Safarudin memperkirakan pada April mendatang diserang panas dengan 33 derajat celcius. Kondisi ini akan berdampak terhadap kebakaran dan kekurangan cairan (dehydrasi)
“Memang seperti siklus 20 tahunan bulan Maret ini memang musim panas di Natuna. Jadi ini rutin terjadi, hanya saja menurutnya musim panas saat ini lebih tinggi dari sebelumnya,” kata Asrul di ruang kerjanya, Senin (21/03/2016).
Hal ini karena di pengaruhi oleh pengaruh massa udara dari luar Natuna semakin tinggi. Kemudian kerena konfeksitas udara berkurang akibat dari pengaruh suhu muka laut masih tinggi.
“Ini menyebabkan curah hujan berkurang dan suhu panas semakin tinggi di Natuna,” ujarnya.
Arsul mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca panas ini karena bisa berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
“Usahakan atur pola hidup yang sehat karena panas ini bisa saja menyebabkan dehydrasi. Terus kebakaran juga rawan terjadi. Kerawanan berada di wilayah Bunguran Timur, Timur Laut, Selatan, Tengah dan Utara dan sebagian Bunguran Barat. Makanya hati-hati,” pungkasnya. (ari)