Masjid Jabal Arafah semakin mengukuhkan dirinya sebagai ikon wisata religi kota Batam. Ini semenjak menara masjid mewah dan megah tersebut selesai dibangun dan dibuka untuk umum.
Meski tujuan utama ke masjid tentulah untuk Sholat, banyak pilihan kegiatan yang bisa kita lakukan di dan di sekitar masjid Jabal Arafah, seperti mengaji Alquran, membaca di perpustakaan Masjid Jabal Arafah, ngejus dan ngopi di Cafe Arafah, dan yang terbaru menikmati pemandangan dari Puncak Menara Masjid Jabal Arafah.
Untuk naik ke puncak menara jamaah dikenakan infaq/pass Rp.5.000 per orang. Menggunakan lift berkapasitas 6 orang, hanya dalam hitungan detik kita sudah sampai di puncak.
Ruangan menara sejuk berAC. Di sekelilingnya tersedia kursi tinggi dan meja ala cafe sehingga pengunjung bisa duduk -sambil- ngemil/ngopi -sambil- menikmati pemandangan. Ada kantin kecil di sini sekedar untuk membeli cemilan ringan. Buat yang narsis, tersedia pula jasa foto & cetak langsung jadi. Biayanya Rp.5000/lembar.
Naik satu lantai lagi, terdapat ruang terbuka berpagar besi. Dari sini pandangan kita bisa lebih bebas karena tak terhalang kaca. Sebenarnya masih ada satu lantai lagi ke atas, tapi entah mengapa tangganya ditutup.
Pemandangan dari puncak menara, masyaallah, bagus. Hampir seluruh wilayah lubuk baja terlihat. Singapura juga terpampang nyata di garis horison. Kalau bawa kamera DSLR bisa gak berhenti foto di sini.
Btw, puncak menara masjid jabal arafah bukanlah yang tertinggi. Banyak gedung lain yang puncaknya lebih tinggi, antara lain: Restoran di lantai paling atas Planet Holiday Hotel, Nagoya Mansion, The BCC Hotel & Residence, serta Asher Bistro di The King’s Hotel. Tapi dari nama-nama yang saya sebut tadi, jelas menara masjid jabal arafah lah yang bisa diakses publik dengan biaya paling murah.
Tulisan dan foto dari Iqbal Rois dan foto istimewa
CEO jalankemanagitu.com
