WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Terjadinya penumpukan sampah disejumlah daerah kota Batam, disebabkan kurangnya armada pengangkut sampah. Selain itu, tumpukan juga terjadi karena hari libur, ungkap Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad kepada wartawan, Senin (23-5-2016).
“Berdasarkan informasi, diawal terjadinya tumpukan sampah itu adalah pada hari libur dan karena jumlah armada yang hanya mampu melayani sebesar 600 ton sampah disetiap harinya,” terang Amsakar.
Dijelaskannya, pemerintah hanya mengelola volume sampah sebanyak 600 ton. Sedangkan untuk yang 300 ton lagi, diserahkan kepada pihak ke-3 swasta. Untuk yang 300 ton tersebut, pengangkutannya dilakukan terhadap 3 kecamatan yakni Lubuk Baja, Bengkong dan Batu Ampar.
Sebanyak 900 ton inilah kemampuan harian armada untuk mengangkut sampah yang ada diseluruh kota Batam, sedangkan volume harian sampah lebih besar daripada jumlah tersebut, jelasnya.
Melihat kondisi demikian, kata Amsakar, pemerintah kota Batam melalui Dinas Kebersihan akan berupaya mengusulkan penambahan armada untuk mengangkut besarnya jumlah sampah harian masyarakat Batam.
“Dinas Kebersihan akan usulkan penambahan personil untuk melakukan take over terhadap 3 kecamatan yang dikelola oleh pihak swasta itu,” paparnya.
Menurutnya, semua itu tidak ada persoalan apabila efisiensinya tergambar secara jelas. Berdasarkan kontrak terhadap pihak swasta yang mencapai milyaran rupiah, diharapkan nanti upaya penambahan armada tersebut dapat digambarkan secara jelas anggarannya.
Semoga kedepan pihak swasta mampu meningkatkan jumlah pengangkutan sampah harian di 3 kecamatan itu menjadi 500 ton perharinya. Apabila tidak terealisasikan, tentunya tambahan anggaran yang akan diberikan untuk penambahan jumlah armada akan tidak berguna, pungkasnya.(ichsan)