Cuma Jadi Staf Ahli, Mungkinkah Jefridin Disiapkan Jadi Sekdako Batam

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Perombakan struktur organisasi atau kabinet pemerintahan Walikota Batam, Muhammad Rudi – Amsakar telah dilakukan dan menjadi perombakan tahap pertama. Menariknya, perombakan ini menghilangkan fungsi dari sejumlah pejabat senior dan langganan jabatan selama ini.

Total pejabat yang masuk perombakan ada 25 pejabat, dan diangkat sumpah. Dijelaskan, untuk posisi yang bergeser adalah Jefridin, Rudi Syakyakirti, Zarefriadi, dan Asril. Keempatnya merupakan pejabat eselon II, selebihnya eselon III dan IV.

Jefridin yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan dipindahkan ke posisi Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan. Sementara Rudi Syakyakirti dilantik menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja. Zarefriadi yang kini Staf Ahli Bidang Perdagangan dan Tata Niaga.

Harris Nagoya

Jika melihat peran Jefridin selama ini, posisi sebagai staf ahli bidang politik menjadi pertanyaan, karena sebagai Kadispenda Kota Batam, perannya sangat besar dalam pengumpulan pendapatan Kota Batam. Bahkan, ada yang mengadang gadang Jefridin pasangan yang cocok dengan  HM Rudi sewaktu akan maju Pilwako Batam 2015 silam.

” Mungkin nama Jefridin akan menjadi Sekdakota Batam, karena dulu sempat digadang gadang jadi pendampir Rudi, sebelum akhirnya Rudi memilih Amsakar,” ujar pemerhati media di Batam.

Terlepas dari kondisi diatas, Walikota Batam menyatakan pergantian pejabat baru dilingkungan kerja Pemko Batam untuk menyelesaikan permasalahan yang menjadi perhatian Warga Batam. Masalah itu diantaranya masalah banjir, sampah dan polemik perekrutan Satpol PP.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan pelantikan perdana ini penting untuk menyelesaikan beberapa masalah yang ada. Seperti penanganan banjir yang belum tuntas di Batam.

” Untuk banjir, Distako itu tidak ada ahlinya. Kepala dinasnya bukan bidang itu. Karena harus tunggu pansel (panitia seleksi) untuk promosi, maka Suhar jadi Sekretaris untuk dilantik sementara,” kata Rudi.

Suhar merupakan salah satu pejabat eselon III yang dilantik saat itu. Ia dilantik sebagai Sekretaris Distako. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Prasarana Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum.

Kepala Distako, Asril yang dipindahkan menjadi Sekretaris DPRD diharapkan bisa menjembatani antara Pemerintah Kota dengan DPRD Batam. Sehingga koordinasi antara instansi eksekutif dan legislatif ini bisa lebih baik ke depannya.

Dua permasalahan lain yang ingin Rudi benahi melalui perombakan pejabat ini adalah terkait pelayanan persampahan dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Menurut Rudi, sampah selalu menjadi masalah di Batam setiap akhir tahun. Hal ini terjadi karena banyak tenaga pengangkut sampah yang cuti di masa libur Natal dan tahun baru.

Oleh karena itu ia ingin orang baru yang mengelola masalah pelayanan kebersihan ini. Perubahan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam hanya dilakukan pada tingkat eselon III dan IV, yakni kepala bidang dan kepala seksi.

Sementara kepala dinasnya tidak diganti karena pada struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) yang baru nanti DKP akan dilebur dengan dinas lain.

” Desember sudah dekat, sopir pada balik kampung, maka tak ada sopir. Ini selalu jadi masalah. Maka Kabid baru harus masuk sekarang. Kalau diganti pas peleburan, jadi masalah. Maka tiga bulan ini dia bisa belajar, sehingga pada SOTK baru Desember nanti, DKP habis, dia tetap jalan,” kata Rudi. (mcb/dedy swd)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025