Heboh Beras Minimarket Jadi Nasi Tapi Bisa Memantul ‎3 Kali

HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Nasi yang ditanak ibu muda ini awalnya biasa-biasa saja, putih, bersih dan harum, layaknya nasi-nasi lainnya yang berasal dari jenis padi harum.
Namun menjadi luar biasa ketika rasanya berbeda di lidah dan meski telah menyantap dua piring, namun perut terasa belum kenyang.

“Beda lah dengan rasa nasi, dikunyah juga kenyal-kenyal, yang bikin heran, makan sudah bertambah-tambah, tapi perut tak kenyang-kenyang,” ungkapnya menjelaskan kepada batamclick.com, Senin (10/7/2017) malam.

Dituturkan warga salah satu perumahan di Kelurahan Belian, Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau ini, beras diduga dicampur dan mendapatkannya dari membeli di salah satu mini market, tak jauh dari rumahnya, Sabtu (8/7/2017) malam.

” Begitu saya beli, langsung dimasak, pas dimakan, kok rasanya lain, nggak seperti nasi biasanya, padahal saya sudah sering beli beras merk ini,” ungkapnya sembari melihatkan karung beras berukuran 5 kilogram bermerk Hms.

Ibu muda ini pun mulai curiga kalau beras yang dibelinya telah dioplos dengan beras ketan.

Kecurigaan mulai bertambah ketika nasi yang dimasaknya itu tak basi meski tak dipanaskan lebih dari 24 jam.

Lihatlah ini, sedikit pun tak berlendir, padahal kalau beras biasa, semalam saja tak dihangatkan, paginya sudah berair, baunya pun tak enak,” sambungnya.

Dari situ baru ibu ini khawatir kalau beras yang dibelinya itu telah dicampur dengan beras palsu seperti yang akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial.

“Saya langsung cek berasnya, ternyata memang agak aneh, diameter berasnya kecil, tapi panjang, warnanya pun bening, tak ada bintik putih, baik di ujung maupun tengah beras,” akunya sembari memperlihatkan beras tersebut.

Lantaran curiga, ibu ini pun melaporkan hal tersebut ke Ketua RW, di rumah Ketua RW berbagai uji coba sederhana guna mengetahui kalau beras itu asli atau palsu pun dilakukan. Batamclick.com ikut melakukan  uji coba ini.

Pertama nasi dari beras itu dipegang dan diremas, hasilnya cukup mengejutkan, tak sebutir nasi pun yang menempel di tangan dan menjadi kerak.
Beda dengan nasi yang diambil dari rumah Pak RW, yang bukan bermerk Hms. Nasi dari rice cooker Pak RW diremas langsung jemek dan lengket menjadi kerak di tangan.

Uji coba kedua dilakukan, nasi dibuat seperti bola dan guli, begitu dilempar ke lantai, ternyata nasi dari Hms memantul hingga tiga sampai empat pantulan di lantai. Sedangkan nasi biasa langsung menempel di lantai tanpa memantul.‎

Atas kecurigaan itu, Pak RW pun memangil pengelola mini market tersebut.

Pengelola mini market datang dengan membawa dua karung beras Hms yang belum dibuka, serta setengah karung beras Hms yang sudah terbuka.

“Kebetulan saya di rumah juga mengkonsumsi beras ini, jadi saya bawa saja untuk perbandingan,” ujar pengelola mini market tersebut.

Ternyata beda beras Hms milik pengelola mini market dengan beras ibu tersebut. Beras pengelola gemuk-gemuk dan relatif pendek, dengan  ukuran yang berbeda-beda.

“Ini saya belinya sudah sebulan yang lalu, saya memang jarang masak nasi, maklumlah bujangan, anak istri masih di kampung, kalau pun masak, berasnya dicampur dengan beras Padang, biar nasinya bederai,” aku pengelola tersebut.

Tak puas dengan perbandingan beras tersebut, pengelola mini market pun langsung membuka dua karung yang masih disegel tali merah itu.

“Wah, ini sama bentuknya seperti yang ibu beli, kurus tapi panjang dan bening,” ujarnya sembari terus membanding-bandingkan.

Saat itu juga ia menghubungi pihak distributor beras Hms dan menjelaskan hal tersebut, dari pihak distributor pun akan melakukan pengecekan atas aduan itu.

“Beras ini termasuk yang paling laku, karena nasinya harum, pulen,
Dan harganya juga terjangkau, cuma 13 ribuan per kilo gram,” sebutnya. Alhasil pengelola mini market itu pun membawa semua beras Harumasnya untuk dikembalikan ke pihak distributor.
“Biar jelas dulu ya Bu’, biar dicek sama mereka, ini beras atau plastik, karena saya pun tak bisa memastikan,” katanya.
Rencananya pagi ini beras Hmas itu akan diserahkan ke distributor dan pihak BPOM. (*)‎
Sumber : Batamclick.com/ Kepri Media Group
Foto ilustrasi bukan sebenarnya Foto istimewa : Waspada online
Editor : Dedy Swd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG