WARTAKEPRI.co.id, BINTAN – Perayaan Tahun Baru Imlek juga dirasakan oleh nelayan pesisir khususnya di daerah Bintan Pesisir Kelong.
Selain perayaan bagi masyarakat Tionghoa, bagi nelayan nelayan kecil juga turut memeriahkan acara menyambut tahun baru Imlek dengan cara menyiduk Ikan Dingkis di sekitaran Laut Bintan Pesisir, Senin (4/2/2019).
Seperti di sampaikan oleh Muchtar salah satu nelayan asal Bintan Pesisir mengatakan bahwa dirinya mencari Ikan Dingkis untuk di jual ke warga Cina yang sedang merayakan tahun baru Imlek yang ada di Desa Kelong kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan.
Mengingat harga dari ikan Dingkis tersebut melambung tinggi pada saat tahun baru Imlek dirayakan.
Tradisi mencari ikan Dingkis ini sudah turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu di Kabupaten Bintan Tepatnya di daerah Pantai yang ada di Kabupaten Bintan.
Muhammad juga mengatakan kepada media ini bahwa harga Ikan Dingkis pada saat perayaan tahun imlek melambung tinggi dengan kisaran sekitar Rp 200 Ribu hingga Rp 350 ribu rupiah per Kilogramnya.
Walaupun warga yang mencari ikan Dingkis tersebut kadang tidak mendapatkan sama sekali ada pula yang mendapatkan 1 Kilo, bahkan pernah sampai 5 Kilo dalam satu harinya.
Ikan Dingkis disini tidak sembarangan ikan Dingkis. Melainkan ikan Dingkis yang memiliki telur yang dinyatakan Mahal harganya. Dan herannnya lagi ikan Dingkis disini hanya pada malam H-2 dan H-1 ikan Dingkisnya bertelur.
Sementara itu Alat yang di gunakan masyarakat nelayan pesisir ini juga bisa di bilang unik. Hanya menggunakan Pencedok atau Tangkul untuk menangkap ikan Dingkis dan lampu penerangan ada yang menggunakan mesin.
Ada juga hanya menggunakan Aki bahkan ada yang menggunakan Solarsel atau tenaga surya untuk alat penerangannya. Dan yang mengherankan lagi Ikan Dingkis tersebut jika diterangi dengam lampu maka ikan Dingkis akan timbul kepermukaan.
Hingga tengah malam Nelayan menanti timbulnya ikan Dingkis ke permukaan,ada sekitar puluhan Pompong yang berlabuh di laut Bintan Pesisir.(Rama)
Editor : Dedy Suwadha