Tidak Persiapan Masker, “76 Ribu” Warga Natuna Mengigil Jika 250 WNI dari Wuhan Disolasi di Natuna

HARRIS BATAM

Masyarakat Indonesia “Berutang” ke Warga Batam dan 76 Ribu Warga Natuna

WARTAKEPRI.co.id – Gencarnya pemberitaan media nasional maupun internasional setiap hari tentang bahaya Virus Corona, menjadikan momok menakutkan bagi seluruh umat manusia. Bahkan Badan Kesehatan Dunia WHO mengumumkan Darutat Global.

Tapi satu hal yang ada dipikiran masing masing manusia di dunia ini apakah dirinya dapat dijangkiti secara otomatis, dan kapan itu akan terjadi. Semua masih cemas dan bertanya tanya. Hingga 1 Februari 2020 belum adanya penjelasan resmi dari pemerintah maupun pihak rumah sakit manapun di Indonesia, menyatakan ada temuan positif Virus Corona.

Hingga 1 Februari 2020 juga total korban yang meninggal akibat terjangkit Virus Corona mencapai 259 tewas, dan telah mendekat 6000 orang mengidap penyakit Flu berbahaya ini. Bertambahnya jumlah penderita yang meninggal, jelas menimbulkan kepanikan bagi Warga Indonesia yang menetap belajar di China, tepatnya di Kota Wuhan China.

Ternyata, sejak pemerintah Wuhan China menutup akses keluar dan masuk bagi siapapun di Kota Wuhan, hampir setiap jam media media terus memberitakan kondisi belasan mahasiswa yang kuliah di Wuhan China. Mulai dari awal video pribadi diunggah di media sosial menggambarkan mereka tinggal di kamar kampus, hingga ada yang berani merekam kondisi kota Wuhan yang seperti kota Mati.

Seminggu pemberitaan itu, seakan menutupi sejumlah kasus di Indonesia. Dan, pada akhirnya jelang tutup Bulan Januari 2020, Presiden Jokowi mengambil langkah untuk mengevakuasi seluruh Warga Indonesia yang tinggal menetap di seluh Kota di China. Rasa bangga dari orang tua dan keluarga dari keluarga WNI di tanah air bahwa anak dan keluarga akan diselamatkan dari Negara China, terucap dan disambut baik oleh seluruh Masyarakat di Indonesia.

Tapi, rasa ucap terimakasih masyarakat Indonesia akan tindakan cepat pemerintah dan kementerian itu, membuat Kaget seluruh Masyarakat Provinsi Kepri, terutama masyarakat Kota Batam dan masyarakat Kabupaten Natuna.

Kaget karena 245 WNI yang diterbangkan dari Wuhan China, menurut keterangan Menlu Retno Marsudi diterbangkan dari Wuhan menuju ke Bandara Hang Nadim Batam, lalu transit ganti pesawat TNI AU langsung diterbangkan ke Pulau Natuna.

Sontak, pada Jumat (31/1/2020) malam pemberitaan warga Batam dan Natuna menolak dijadikan daerahnya tempat diisolasikan WNI dari Wuhan. Penolakan karena ada informasi 200 WNI akan diisolasi di Asrma Haji Batam Centre. Berbagai berita viral pun akan penolakan menghiasi media sosial.

Tapi, teriakan lebih kencang akan penolakan terjadi di Kabupaten Natuna, pada Jumat (31/1/2020) malam. Warga Natuna gelar protes malam hari ke Gedung DPRD Kabupaten Natuna. Desakan tidak menerima karena ketakutan 76 ribuan lebih warga Natuna akan terjangkit Virus Corona.

Bentuk penolakan itu juga ditunjukkan dengan gelar aksi demo hingga situasi memanas tepat di depan Bandara Lanud Raden Sadjad Natuna, Sabtu (1/2/2020).

Ratusan aparat keamanan gabungan dari TNI dan Polri diterjunkan mengamankan aksi demo tersebut. Mungkin saja dalam pikiran petugas keamanan itu, apa yang diteriakan oleh masyarakat akan sama ada rasa takutnya oleh petugas keaamanan sendiri. Pasalnya, tidak ada jaminan 100 persen apakah 250 WNI dari Wuhan itu benar benar 100 persen tidak membawa Virus Corona masuk ke Natuna.

Masyarakat Natuna sendiri mengalami ketakutan karena, mereka tidak siap. Tidak siap karena bekal masker untuk mereka juga tidak ada pasokannya.

” Mengigil kami kalau memang 250 WNI itu akan diisolasi ke Natana,” terang rekan kami di Natuna.

Jikalah ada satu dari 250 WNI dari Wuhan ada yang terduga positif selama 14 hari isolasi, besar kemungkinan aparat keamanan akan menjadi korban terdekat. TAPI karena ini perintah dari Panglima TNI, tentu perintah dan tugas negara ini harus berjalan dengan lancar.

Pulau Natuna sendiri dalam selama Januari 2020, telah disoroti secara nasional karena kasus Kapal Pemerintah China melanggar dan masuk ke Zona ZEE perairan Utara Natuna. Bahkan, presiden Jokowi pun turun ke Pulau Natuna. Solusi akhirnya, di Natuna akan diperkuat dengan membangun pangkalan militer terpadu dari tiga Angkatan dengan anggaran mungkin beberapa Triliun Rupiah.

Kini, Natuna kembali menjadi Sorotan masalah. Masalaha kali ini adalah masalah yang menakutkan dan mematikan. Bagi Warga Kepri, tidak pernah terpikir kalau pemerintah Pusat akan menempatkan Pulau Natuna dan Batam sebagai transit dan isolasi WNI dari Wuhan.

Anehnya, sejak ditetapkan Natuna sebagai daerah Isolasi untuk 14 hari kedepan, media televisi nasional dan media nasional lainnya, kembali berlomba lomba membuat informasi yang menyejukan. Menghadirkan sejumlah pakar kesehatan yang tersenyum senyum di televisi. Senyum senyum karena, narasumber tidak akan cemas kalau Kota tempat mereka tinggal saat ini akan dijadikan menjadi tempat isolasi.

Tapi, kalau kota mereka seperti di Kota Tanggerang, Surabaya atau Jakarta tempat menjadi lokasi Isolasi, apakah masyarakat di Ibukota atau pulau Jawa masih bisa tersenyum senyum.

Melihat tingginya resiko yang mungkin akan dirasakan dan dialami oleh 76 ribu warga Natuna, harusnya masyarakat Indonesia mengucapkan terimakasih ke warga Natuna.

Semoga saja ucapan terimakasih itu dimulai oleh pemimpin negera ini, jika benar benar Natuna tempat menampung isolasi 250 WNI dari Wuhan. Jika batal ke Natuna, mungkin tidak perlu mengucapkan terimakasih.(*)

Dedy Suwadha
Praktisi Media di Kota Batam

Pemimpin Redaksi WartaKepri.co.id

Google News WartaKepri