WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Warga Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau kecewa dengan bentuk dan mutu beras bantuan Covid-19, yang disalurkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.
Pasalnya, bahan pangan (beras) yang diterima oleh warga beraroma tidak sedap dan kotor, sehingga menurut warga tidak layak untuk dikonsumsi.
“Tidak semuanya, hanya 12 karung yang rusak karena terkena air. Itupun hanya di Desa Pangke saja,” jelas Camat Meral Barat Markus T. Tarigan saat di konfirmasi WARTAKEPRI.co.id, Rabu (6/5/2020).
Meskipun demikian, Kata Markus beras warga yang tidak layak untuk dikonsumsi tersebut secepatnya sudah diganti.
“Untuk wilayah Kecamatan Meral Barat sendiri, sebanyak 2.496 paket sembako sudah didistribusikan semuanya,” pungkas Markus.
Sementara itu ditempat terpisah,
dengan adanya laporan informasi dari warga, tentang bantuan beras dari Pemkab Karimun yang tidak layak di konsumsi, Kabag Humas Pemkab Karimun Didi Irawan meluruskan bahwa, dari 33.000 kantong beras (10 kg/kantong), yang telah dipesan oleh Pemkab Karimun dari kota Palembang Sumatera Selatan tersebut, memang ada sekitar 12 kantong yang rusak.
“Kerusakan 12 kantong tersebut kemungkinan disebabkan karena lamanya perjalanan (transportasi) pengangkutan beras tersebut, yaitu hampir satu minggu dari Palembang menuju Tanjungbalai Karimun, dengan menggunakan Kapal,” terang Didi.
Jadi ungkapnya, wajar saja dengan waktu hampir seminggu perjalan ada beberapa beras yang rusak yang kemungkinan disebabkan kena air laut.
“Tapi 12 kantong beras yang rusak tersebut sudah diganti semua dengan beras premiun yang layak untuk dikonsumsi,” imbuhnya.
Dirinya menyebut, jadi dapat kami sampaikan bahwa 12 kantong beras tidak layak konsumsi tersebut adalah bukan hal yang disengaja. Jadi kami mengharapkan warga masyarkat untuk tidak berasumsi negatif dulu perihal rusaknya beras tersebut.
“Tapi dilihat dari sebab kenapa 12 kantong beras dari 33.000 yang dibagikan oleh Pemkab Karimun tersebut bisa rusak, lain cerita kalau sebagian atau seluruh beras yang dipesan tersebut rusak dan tidak layak untuk konsumsi, mudah-mudahan apa yang kami sampaikan ini dapat meluruskan kejadiaan ini,” kata Didi.
Reporter : Aziz Maulana