Pengelola Pabrik Es Kawal Minta Pemkab Bintan Peduli, Terus Merugi dan Tak Sangup Bayar Listrik

WARTAKEPRI.co.id. BINTAN – Pabrik Es Kawal yang beralamat di Desa Telok Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dinaungi oleh Koperasi Usaha Karya Sejahtera terus mengalami kerugian. Hal ini disampaikan langsung oleh Adnan salah seorang pengelola yang mendapatkan SK dari tahun 2014 masa itu dari Bupati Ansar Ahmad.

Adnan menjelaskan kerugian tersebut disebabkan kerena Penumpukan Pabrik Es yang sudah di bangun dimana – mana, Sehingga pabrik Es yang sudah ada Bingung dengan ketidak seimbangan pabrik dengan konsumen. sehingga terjadi tidak sesuai biaya Keluar dengan biaya masuk. terangnya.

Harris Nagoya

“Untuk biaya listrik saja sebulan 55 juta sampai 60 juta, ditambah biaya upah pekerja 5 orang, walaupun hanya dibayar secara harian dengan 70 ribu perhari,” ungkap Adnan kepada beberapa orang awak media yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Bintan, Kamis (27/08/2020).

Saat dikonfirmasi ia menjelaskan, Pruduksi Es Balok saat ini hanya 5 ton perhari, dengan menggunakan 1 mesin Compressor, kerena 3 mesin lainnya dalam keadaan perbaikan atau rusak, kalau berjalan 4 bisa memproduksi 20 ton perharinya.

Adnan juga mengungkapkan harga jual per ton Es balok tersebut hanya 400 ribu, saat ini para nelayan tidak ke laut kerena situasi angin utara sehingga sangat beresiko bagi Nelayan itu sendiri, hal tersebut jugalah yang membuat lemahnya daya beli Nelayan.

“Kini Pabrik Es Kawal memiliki hutang lebih kurang 100 juta, yang perbulannya harus dibayar 5 juta perbulan, dengan Pihak Bank dan Akok,” ungkap Adnan

“Akok adalah salah satu Tokeh Ikan yang banyak memiliki kapal, sehingga membeli Es dalam kapasitas Besar, dengan ada langganan dengan Akok sedikit terbantu,”sambungnya kembali.

Lebih jelas menegaskan kata Adnan Pengelolaan pabrik Es ini pernah ia ingin menyerah terimakan kepada pihak pemerintah, tetapi pihak pemerintah menolak. Dan menyarankan agar tetap mengelola, Dengan bunyi bahasa “Selagi masih bisa dijalankan, pandai-pandai bapak lah. Dari pada kita di Audit,”terang Adnan

Guna mendapatkan hasil tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Adnan juga melakukan kegiatan lain di pabrik es tersebut yaitu memperbaiki kulkas-kulkas rusak.

Adnan yang merupakan Ayah 3 anak ini harus berjuang untuk meyekolah kan anak yang lagi kuliah, apalagi saat pandemi Covid-19 saat ini yang mana pergerakan yang terbatas.

Setiap Bulan Adnan melaporkan hasil Kegiatan usaha Pabrik Es tersebut kepada UPT, Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Bintan dan Provinsi, Adnan berharap kepada Pemerintah Kabupaten ataupun Provinsi memberi Bantuan bagai mana Pruduksi dan Penjualan Es Balok ini bisa menjadi PAD dan membuka lapangan Kerja bagi warga setempat.

“Perlu adanya pengawasan dan Tata kelola Pemerintahan dalam hal ini sehingga manpu meningkatkan ekonomi daerah,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Adnan juga berharap adanya Bantuan Subsidi PLN dan Bantuan lainya, sehinga sehingga Pabrik Es Kawal manpu menjadi Percontohan Ekonomi Kabupaten Bintan. (*)

Kiriman : Agus Ginting

Tujuh Tahun Pabrik Es Milik Pemkab Bintan Beroperasi, Tapi Belum Beri Keuntungan

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025