WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Tim Literasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ( SMKN 3 ) Kota Batam menerbitkan buku puisi dan pantun hasil karya gabungan 27 guru. Untuk perkenalkan buku berjudul Petuah Bertabur di Bandar Madani digelar acara launching, dilanjutkan pelatihan kepenulisan dan diakhir bedah buku, Sabtu (20/8/2022) pagi.
Buku yang berisikan pantun dan puisi tersebut karya gabungan dari 27 guru ini mendapat apresiasi dari pihak Disdik Provinsi Kepri dan Pemko Batam. Pada buku, juga ada kata penghantar dan komentar dari beberapa pihak, diantaranya Amsakar Ahmad yang hadir langsung ke SMK 3 Batam.
” Kalau sekarang mengenai kumpulan puisi dan pantun, tahun berikut pandangan pandangan seputar dunia. Untuk buku ini kita mengapresiasi semoga bermanfaat,” kata Amsakar memotivasi.
Untuk pelatihan penulisan, panitia mengundang 2 pembicara, yang pertama Dedy Suwadha selaku Wakil Ketua PWI Kepri, dan juga CEO Media WartaKepri.co.id dan Ifan Tanjung praktisi media di Batam. Materi yang disampaikan pembicara pertama Dedy Suwadha mengenai Kepenulisan Non Fiksi (Opini) dan pemateri kedua menganai konsep membuat artikel.
BACA JUGA SMK 3 Batam Raih Prestasi LKS Terbaik Tingkat Kota Batam
Acara pelatihan dibuka oleh Kacabdis Provinsi Kepulauan Riau Kota Batam, Drs. Nor Muhammad didampingi pengawas sekolah SMK dan Kepala Sekolah SMK 3 Batam Drs Refio MPd.
Refio menyampaikan penting menulis karena akan menunjang karir seorang guru dikemudian harinya. “Saya kurang bisa menulis, hingga akhirnya agak lambat naik karir. Jadi, saya harapkan kawan kawan guru harus mendengar penjelasan pemateri bagaimana membuat artiket opini karena tulisan guru bisa menjadi masukan ke lingkungan sekolah, dan lebih jauh ke pimpinan di pemerintahab yang mengambil kebijakan,” Refio dalam sambutannya.
Selanjutnya, Nor Muhammad minta perserta pelatihan memanfaatkan momen ini. Karena pembicara yang hadir orang yang ahli dibidangnya.
” Literasi itu penting, guru harus membaca, memahami apa yang jadi tugasnya. Jangan menjadi guru yang menghandalkan LKS. Ketika siswa memprotes jawaban salah di LKS, kita guru tidak menerima. Oleh itu, penting setiap guru terus belaja, termasuk belajar menulis yang penting nantinya bagi pribadi serta siswa,” kata Nor Muhammad.(ded)