Charles III Jadi Raja Inggris, Berikut Riwayat Hidup dan Kontroversinya

Charles III Resmi Jadi Raja Inggris
Raja Inggris Charles III

BAWASLU ANAMBAS

INGGRIS – Pangeran Charles kini meneruskan mahkota kerajaan sebagai Raja Inggris usai wafatnya ibunda, Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022). Kini, putra mahkota tersebut resmi menyandang gelar Raja Inggris yakni Charles III.

Sosok Charles III dikutip dari wikipedia, dengan nama lengkap Charles Philip Arthur George, lahir 14 November 1948. Dia adalah adalah Raja monarki konstitusional dari 16 negara berdaulat (dikenal sebagai Alam Persemakmuran) dan teritori beserta dependensinya, serta ketua dari 54 anggota Negara-Negara Persemakmuran. Raja Charles juga merupakan Gubernur Agung Gereja Inggris.

Dia adalah anak tertua dari Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip. Sebagai pewaris tetap tahta Britania Raya, Charles dianugerahi gelar Pangeran Wales. Charles menjadi Pangeran Wales terlama yang menyandang gelar tersebut sepanjang sejarah hingga pengangkatannya sebagai raja pada 8 September 2022 setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.

Selama menjadi putra mahkota, Charles aktif dalam berbagai kunjungan kenegaraan sebagai perwakilan dari Ratu Elizabeth II, dengan lebih dari empat ratus kunjungan resmi dilakukan setiap tahunnya. Charles juga aktif dalam bidang kemanusiaan dan sosial, juga menjadi pelindung dan pendukung dari berbagai yayasan amal dan seni. Dalam bidang arsitektur, Charles dikenal sebagai pelindung dari gerakan Arsitekur Klasik Baru.

Charles telah menikah dua kali. Dari pernikahannya yang pertama dengan Diana Spencer, dia memperoleh dua anak, William (lahir 1982) dan Henry (lahir 1984). Pasangan ini kemudian berpisah pada tahun 1996 setelah bersama selama 15 tahun.

Pada 9 April 2005, dia menikah untuk kedua kalinya dengan Camilla Parker Bowles (nama gadisnya Camilla Rosemary Shand), teman lama dan kekasihnya sebelum menikah dengan Diana. Pernikahannya dengan Camilla yang seorang janda-cerai sempat menjadi kontroversi lantaran sebagai calon raja, kelak dia juga akan menjadi Gubernur Agung Gereja Inggris dan pernikahan dengan seorang janda-cerai dipandang sebagai sesuatu yang tidak pantas.

Namun pernikahan tersebut berjalan lancar setelah baik pihak Ratu Elizabeth II, pemerintah, dan Gereja Inggris sendiri memberi dukungan kepada pasangan tersebut.

Kehidupan cinta Charles telah lama menjadi sorotan media serta menarik perhatian masyarakat umum. Namanya telah beberapa kali dihubung-hubungkan dengan beberapa wanita, namun pernikahannya dengan Camilla akhirnya mengakhiri segala macam desas-desus yang beredar selama ini.

Charles Philip Arthur George lahir di Istana Buckingham, London pada 14 November 1948 pada masa kekuasaan kakeknya. Ia adalah anak sulung dan putra pertama orangtuanya. Ibunya adalah Putri Elizabeth, anak sulung George VI, Raja Britania Raya yang berkuasa sejak 1936. Keadaan George VI yang tidak memiliki putra membuat Elizabeth berstatus sebagai pewaris sementara. Ayah Charles adalah Pangeran Philip, cucu dari George I, Raja Yunani yang berkuasa pada tahun 1863 sampai 1913.

Pangeran Charles dibaptis pada 15 Desember 1948 di Ruang Musik Istana Buckingham oleh Uskup Agung Canterbury, Dr Geoffrey Fisher. Delapan wali baptisnya adalah George VI, Raja Britania Raya (kakek dari pihak ibu), Haakon VII, Raja Norwegia, Pangeran George dari Yunani (paman ayahnya), David Bowes-Lyon (paman ibunya), Mary dari Teck (nenek buyut dari pihak ibu, janda Raja George V), Putri Margaret, Countess Snowdon (adik ibunya), Victoria Alberta, Janda-Marchioness Milford Haven (nenek buyut dari pihak ayah). Patricia Mountbatten, Baroness Brabourne, Countess Mountbatten dari Burma (sepupu ayahnya).

Raja George VI mangkat pada 1952. Dikarenakan sang raja tidak memiliki putra sampai akhir hayatnya, Elizabeth yang berstatus sebagai pewaris sementara naik takhta sebagai Ratu Britania Raya. Dengan kenaikan takhta ibunya, Charles yang merupakan anak sulung sang ratu otomatis menjadi pewaris tetap berdasarkan hukum Britania. Sesuai dengan ketetapan Raja Edward III pada tahun 1337, Charles dianugerahi gelar Adipati Cornwall, gelar yang diperuntukkan untuk putra tertua raja atau ratu yang sedang berkuasa.

Kegiatan Selama Jadi Pangeran

Semasa menjadi pangeran, Charles III banyak mengikuti kegiatan aktivisme lingkungan dan perubahan iklim. Charles kerap menyuarakan tentang program-program untuk menanggulangi perubahan iklim.

Dikutip dari The Times, Charles yang berusia 21 tahun sudah berseru terhadap perubahan iklim. Kala itu, sang pangeran sempat menyerukan sebuah pidato tentang komitmennya untuk mengkampanyekan pengurangan jejak karbon akibat aktivitas manusia.

Laman Duchy Originals juga melansir bahwa Charles memiliki hobi dan ketertarikan terhadap pertanian organik. Bahkan, Charles juga merilis sebuah merek produk hijau bertajuk dengan brand Duchy Originals.

Selain itu, Charles kerap memakai mobil listrik di lingkungan kerajaan demi mengurangi emisi karbon, sebagaimana yang dilansir oleh BBC.

Aktivisme lingkungan Pangeran Charles akhirnya mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya yakni penghargaan yang diberikan oleh Harvard Medical School’s Center for Health and the Global Environmen kepada Charles dalam Global Environmental Citizen Award Global Environmental Citizen Award 20. (*)

Sumber : Wikipedia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

HARRIS DAY BATAM

JADWAL KAMPANYE KPU KEPRI AMSAKAR LI CLAUDIA DPRD BATAM 2024