YOGYAKARTA – Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 1445 pada tanggal 11 Maret 2024, sementara 1 Syawal atau Lebaran 2024 ditetapkan jatuh pada 10 April 2024. Keputusan ini didasarkan pada hisab hakiki wujudul hilal, diumumkan lebih awal daripada organisasi lain dan pemerintah.
Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan alasan di balik pengumuman yang tampak lebih cepat. Haedar menekankan bahwa Muhammadiyah tidak bermaksud mendahului pihak manapun, dan ini adalah langkah yang rutin diambil setiap tahun.
BACA JUGA: Laga Kritis Timnas Indonesia Kontra Jepang: Menentukan Nasib di Piala Asia 2023
“Kenapa Muhammadiyah mengumumkan sekarang? Dan mungkin ada yang bertanya, mendahului, kami PP Muhammadiyah tidak mendahului siapa pun. Jadi pengumuman dan maklumat ini hal yang lumrah terjadi pada setiap tahun sebagaimana juga berbagai organisasi Islam. Bahkan negara mengeluarkan kalender, baik kalender hijriah yang berisi tentu juga tanggal-tanggal bulan dalam tahun hijriah yang ada irisannya dengan kegiatan-kegiatannya ritual ibadah,” ungkap Haedar dalam konferensi pers di PP Muhammadiyah, Sabtu (20/1).
Haedar menjelaskan bahwa pengumuman awal puasa dan lebaran oleh Muhammadiyah adalah tindakan yang normal dan dilakukan setiap tahun dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
BACA JUGA: Pj Walikota Tanjungpinang Hasan, Resmikan Street Food dan Kawasan Kuliner Bincen
“Jadi, maklumat atau pengumuman Muhammadiyah ini, maklumat normal terjadi. Dilakukan karena kami menggunakan metode hisab dengan metode khusus hisab hakiki wujudul hilal,” tambahnya.
Haedar menegaskan bahwa keputusan ini tidak bermaksud mendahului atau meninggalkan pihak manapun. Penetapan dan pengumuman awal Ramadhan dan Syawal oleh Muhammadiyah adalah langkah tepat waktu dan sesuai dengan kaidah yang telah berlangsung setiap tahun. (*/kumparan)