
WARTAKEPRI.CO.ID – Dalam upaya meningkatkan kontribusi di bidang kesehatan, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji, mengumumkan rencana strategis pembukaan Program Studi (Prodi) Dokter Spesialis di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA). Hal ini disampaikan pada acara Buka Bersama yang digelar Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Sabtu (20/3).
Bambang menjelaskan, pembukaan Prodi Dokter Spesialis ini bertujuan untuk mencetak tenaga medis berkualitas yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.“Muhammadiyah senantiasa berkomitmen untuk berkontribusi bagi umat, termasuk dalam bidang kesehatan. Ke depan, kami akan fokus membuka Program Studi Dokter Spesialis untuk meningkatkan kualitas dokter-dokter lulusan Muhammadiyah,” ujarnya.
Selain itu, Bambang juga menekankan pentingnya penguatan riset dan publikasi ilmiah di lingkungan PTMA. Ia mendorong pembentukan tim jurnal internal sebagai wadah bagi akademisi PTMA untuk mempublikasikan karya ilmiah, termasuk skripsi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Muhammadiyah dalam bidang riset dan akademik.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Ahmad Muttaqin, melaporkan perkembangan terkini PTMA per Maret 2025. Jumlah mahasiswa PTMA telah mencapai 658.259 orang, dengan komposisi 44% laki-laki (289.633 mahasiswa) dan 56% perempuan (368.626 mahasiswa).
PTMA juga semakin diminati oleh mahasiswa asing, dengan jumlah lebih dari 3.342 orang, serta lebih dari 4.500 mahasiswa non-Muslim yang turut menempuh pendidikan di PTMA.
Ahmad juga menyoroti pencapaian akademik Muhammadiyah, di antaranya 14 PTMA yang telah meraih akreditasi “Unggul”.
Selain itu, Muhammadiyah kini memiliki 19 Fakultas Kedokteran dan 5 Fakultas Kedokteran Gigi, dengan 2 kampus lainnya masih dalam tahap pengembangan. “Ini merupakan bukti komitmen Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia,” tegasnya.
Dengan rencana pembukaan Prodi Dokter Spesialis, Muhammadiyah berharap dapat terus berkontribusi dalam mencetak tenaga medis profesional yang siap menghadapi tantangan kesehatan masa depan.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Muhammadiyah untuk menjadi pelopor dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang berorientasi pada kemanusiaan.
(Pens)