WARTAKEPRI.co.id – Prof. Dr. H. Ansari Yamamah MA, mengatakan momen pelaksanaan haji hendaknya dijadikan ajang berkumpulnya para kepala negara di dunia menggelar konfrensi membahas persoalan-persoalan ummat Islam, khususnya tentang saudara kita palestina hari ini. Menurut Ansari Yamamah, sesunguhnyya pelaksanaan haji itu yang wajibnya paling lama seminggu. Selasa, (18/6/2024).
“Oleh karena itu pemimpin-pemimpin negara mayoritas muslim global, bisa setiap tahun berkumpul, di hari ketujuh pelaksanaan haji, membuat konfrensi membahas persoalan-persoalan ummat Islam global,” ujar Ansari Yamamah, kepada wartawan, kemarin, di Masjid Ulul Albab UIN Sutomo Ujung Medan.
Dia menggambarkan, jika pemimpin mayoritas muslim berkumpul setelah melaksanakan haji yang singkat itu, lalu membahas persoalan ummat Islam pasti bisa diatasi. “Palestina pasti akan didukung dan tidak bekerja dan berjuang sendiri,” tegasnya.
Dengan demikian kita akan satu kata dan satu persefsi Palestina harus dibantu, karena mereka teraniaya dalam konteks hukum-hukum kemanusiaan.
Untuk itu maka kita berharap para ustadz dan pemangku agama, agar jangan melihat pelaksanaan haji jangan dilihat dari sudut religiusitas semata, tetapi lihat dalam konteks sosial, politik dan lainnya.
Ansari Yamamah juga memberikan usulan saran kepada Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto, yang sudah menyampaikan pidato politik kemanusian global dalam konteks Palestina, dimana Indonesia tetap membela kemanusiaan, sebab kemanusiaan di sini adalah imerupaan persoalan dunia.
Israel hari ini telah meluluh lantakkan nilai-nilai kemanusiaan, akan berhadapan dengan gerakan kemanusiaan global.
“Jadi gerakan kemanusiaan global menjadikan Israel menjadi musuh kemanusiaan,” ujarnya.
Kita berharap Prabowo Subianto presiden terpilih, bisa menginisiasi pergi haji setiap tahun bagi kepala-kepala negara muslim dan mayoritas muslim global sekaligus membut pertemuan konfrensi membahas berbagai persoalan ummat. Islam. (*)
Pengirim: Agus Ginting
