PASAMAN BARAT – Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Hamsuardi bersama Sekretaris DPMN Syaikhul Putra, Kabid Bina Teknik dan Jasa Konstruksi PUPR Nasril, Camat Ranah Batahan Khairuddin, dan Forkopimca Ranah Batahan, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi dengan perangkat Nagari Batahan, Nagari Batahan Barat, dan Nagari Batahan Tengah di Kecamatan Ranah Batahan pada Selasa (16/7).
Bupati Hamsuardi menyampaikan bahwa sebagian besar visi dan misinya telah terlaksana, termasuk pemekaran nagari, peresmian kejorongan, dan program kesehatan serta keagamaan.
Ia berharap rakor ini dapat memberikan masukan konstruktif untuk pembangunan Pasbar.
“Semua aparatur pemerintahan adalah pelayan masyarakat Pasbar. Program layanan kesehatan UHC harus tersosialisasi dengan baik, begitu pula program pemekaran nagari,” tegas Bupati Hamsuardi.
Dalam sesi diskusi, Abdul Ghoful dari Bamus Batahan Tengah mengkhawatirkan permasalahan narkoba di wilayah perbatasan dan meminta langkah pencegahan. Anggota Bamus lainnya mengeluhkan sanksi pencurian sawit.
Bupati Hamsuardi merespons dengan rencana pembangunan pos pengamanan di Jembatan Taming dan penerapan peraturan nagari terkait pencurian sawit.
Di Nagari Batahan, masyarakat mengajukan rekonstruksi jalan longsor di Rao-Rao Jorong Paninjauan.
Bupati Hamsuardi segera menginstruksikan Dinas PUPR untuk survei, yang menunjukkan kebutuhan galian tanah longsoran, perkuatan tebing dengan bronjong, dan perkerasan jalan dengan anggaran minimal Rp150 juta.
Camat Ranah Batahan, Khairuddin, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Hamsuardi dan berharap rapat ini dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi pembangunan Pasbar. (taufik)
