BATAM – Teka Teki status KM Samarinda yang tenggelam di Laut Buntun Jemaja hingga saat ini, Sabtu 27 Juli 2024 masih didalami pihak kepolisian. Namun, menurut Samsu sumber WartaKepri di Batam yang kerabatnya korban selamat KM Samarinda menceritakan kondisi kapal sebelum tenggelam.
” Kerabat saya namnya Ian 60 tahunan, dia penumpang selamat bersama ponakan cewek juga ingin ke Matak. Kapal awalnya miring dan terbalik. Ada penumpang juga duduk duduk di atas atap kapal,” tutur Samsu sambil live teleponan dengan bapak Ian, Sabtu 27 Juli 2024 siang.
Ditambahkan Samsu, kerabat yang tinggal di Jemaja. Sudah jadi informasi bersama, kapal yang ditumpangi itu kapal Samarinda disebut sebut milik perusahaan untuk menghantar dan menjemput pekerja dan sekuriti di Perusahan Conoco.
” Kapal itu paling kapasitasnya 25 penumpang. Ada kendaraan sepeda motor. Untuk penumpang 40 an. Over kapasitas lah. Dan biasanya naik kapal itu bayar tiket 25 ribuan,” tambah Samsu ke WartaKepri.
Sebelunya, Kapal yang dinahkodai oleh Musnawi disebut mengangkut sekitar 40 penumpang bersama 1 ABK tersebut mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan dari pelabuhan Sri Siantan ke pelabuhan Desa Matak.
Menurut pengalaman Samsu, yang saat ini berdomisili di Batam, lokasi kapal tenggelam diduga kapal melewati tikungan di selat Palmatak di depan pulau tersebut
Ditambahkannya, speed boad yang biasa di gunakan bukan lah kapal komersil melainkan alat transportasi petugas security pada perusahaan Conoco Philip.
Sampai berita ini di turunkan Nahkoda dan kepala perhubungan laut Trempa dalam pemeriksaan pihak berwajib.
Berita sebelumnya dalam rilis resmi Polres Anambas,
Kapal motor (KM) Samarinda yang tenggelam di perairan Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, akhirnya ABK dan Penumpang berhasil dievakuasi, Jumat ( 26/07/2024 ) Sore.
Diketahui, KM. Samarinda merupakan salah satu kapal kayu alternatif warga Anambas yang melakukan penyebarangan antar pulau, yaitu Tarempa – Palmatak.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP Apri Fajar Hermanto, S.I.K, melalui Kasi Humas Polres Anambas Iptu Rachmad S mengatakan, dalam insiden kapal yang dinahkodai oleh Musnawi tersebut, memuat 1 orang ABK dan kurang lebih 40 penumpang serta muatan.
“Dari 40 penumpang yang berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan ini, 22 orang sedang dirawat (15 orang di rumah sakit Palmatak, 7 orang dirumah sakit Tarempa), 3 meninggal dunia, dan 15 orang sudah kembali kerumah” ungkap Iptu Rachmad S Kasi Humas Polres Kepulauan Anambas.
Kejadian naas tersebut berawal saat KM. Samarinda, berangkat dari pelabuhan Sri Siantan, Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas menuju pelabuhan Desa Matak pada pukul 16.30 WIB.
“Kapal Motor tersebut belum sampai ke tujuan sudah tenggelam di laut Butun Desa Tarempa Timur Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas, Koordinat : 3°17.283’N • 106°13. 714’E0.3 NM • 274°, Desa Tarempa Timur,” terang Kasi Humas Polres Kepulauan Anambas.
Katanya, dugaan tenggelam kapal motor tersebut dikarenakan kapal mengalami hilang keseimbangan dan tenggelam akibat gelombang tinggi.
“Kita belum dapat memastikan penyebab apa, namun saat ini, personel saya telah diterjunkan di TKP untuk melakukan Penyelidikan,” ujarnya.
Tulisan Amrullah.




























