
BATAM – Pada hari ketiga operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap nelayan yang tenggelam di Perairan Pulau Putri, Kota Batam, sebanyak 44 personel gabungan dilibatkan.
Nelayan yang hilang, Asril (62), dilaporkan tenggelam sejak Rabu (7/8/2024), dan pencarian terus dilakukan hingga Jumat.
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, mengungkapkan bahwa tim SAR gabungan terdiri dari 10 orang SAR TPI, 10 orang Pos SAR Batam, 5 orang Polair Polda Kepri, 3 orang Bakamla, dan 20 orang nelayan. Operasi SAR pada hari ketiga dimulai pukul 07.30 WIB dengan pengarahan kepada seluruh personel yang terlibat.
Personel dibagi menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU). SRU I bertugas melakukan penyisiran permukaan menggunakan RIB Pos SAR Batam dengan lima orang di atas kapal, mencakup area seluas 33 nautical miles (NM) dari Pulau Putri hingga perbatasan Laut Singapura.
SRU II menggunakan Speed Boat (SB) Polair Polda Kepri untuk sortie 2. Sementara SRU III melaksanakan penyisiran pesisir dengan dukungan pesawat tanpa awak (drone) thermal yang menjelajah area seluas 700-1.000 meter pada ketinggian 50-60 meter.
Pencarian dilakukan dalam 2-3 sortie, dengan memperhatikan kondisi cuaca yang tidak stabil.
Di pos SAR Ocarina, telah disiapkan tandu, alat stabilitas, dan kantong mayat untuk memfasilitasi penanganan korban jika ditemukan. Rencana, korban yang ditemukan akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri.
Fazzli melaporkan bahwa pencarian mengalami kendala cuaca, dengan hujan ringan dan angin dari arah barat daya menuju timur laut dengan kecepatan 4-16 km per jam.
Kapal milik korban yang mengalami kerusakan pada sisi atas lambungnya telah ditemukan pada hari yang sama. Namun hingga kini, Asril masih belum ditemukan.
Menurut nelayan, kapal tersebut rusak akibat tabrakan dengan kapal yang lebih besar. (*/den)

























