BATAM – Semakin mendekati hari pencoblosan, kampanye pasangan calon nomor urut 2 Pilkada Batam, Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra ( ASLI ), semakin menyedot perhatian publik.
Pesona orasi Amsakar Achmad yang memukau, perform bersahaja Li Claudia sebagai representasi kaum perempuan, kreativitas tim kampanye, paparan program yang membumi, serta harapan masyarakat akan hadirnya sosok pemimpin baru yang lebih sejuk, anti-konflik, disebut-sebut menjadi indikator membludaknya massa yang menghadiri kampanye ASLI.
Kampanye ASLI di depan minimarket Victoria, Tiban Lama, Rabu malam kemarin (6/11), misalnya, lagi-lagi dibanjiri massa. Pemilihan lokasi kampanye di dekat jembatan pejalan kaki Sekupang, merupakan strategi jitu tim kampanye menarik atensi audiens.
“Terus terang sebelumnya saya masih ngambang. Tapi setelah melihat potongan kampanye ASLI di medsos, cerita dari mulut ke mulut warga di lingkungan, lalu membuktikannya malam ini dengan melihat Pak Amsakar secara langsung, kayaknya pilihan saya mantap ke nomor 2,” kata Zuriati Rangkuti, salah seorang warga Tiban Lama.
Kampanye ASLI di Tiban Lama tadi malam dihadiri langsung calon Walikota Batam, Amsakar Achmad. Tampak juga Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Batam Rival Pribadi, anggota DPRD Kota Batam Fraksi PKB Hendrik, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam balutan kemeja flanel lengan panjang, celana jeans hitam, dan sepatu kets putih, Amsakar Achmad lebih banyak bercerita ihwal kisah lika-liku pencalonannya sebagai langkah penting memberikan kontribusi lebih besar bagi kemajuan Kota Batan yang telah menjadi rumahnya selama 27 tahun.
Amsakar menegaskan, pencalonannya bukan semata ambisi pribadi, tetapi lebih jauh dari itu, yakni merupakan panggilan hati melayani dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Batam.
Ia bertekad melanjutkan perjuangan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat persatuan, dan memajukan sektor ekonomi serta pendidikan di Batam.
“Selama dua periode menjadi wakil walikota, saya belajar banyak tentang membangun Batam, tidak hanya dari sisi infrastruktur tetapi juga dalam hal sosial dan budaya. Saya ingin Batam lebih maju, modern, namun tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan budaya lokal,” kata Amsakar.
Sebagai pemimpin yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM), Amsakar percaya bahwa pembangunan Batam tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik, namun juga pada penguatan karakter dan potensi setiap individu.
“Saya ingin Batam dikenal sebagai kota industri yang maju, tapi juga sebagai tempat di mana masyarakatnya cerdas, berkualitas, dan saling mendukung,” ujar Amsakar.(*)