Helvi Yuni Moraza: Sosok Multidimensi Hati Humanis

Helvi Yuni Moraza SE MM
Helvi Yuni Moraza SE MM

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.CO.ID – Moto hidup yang selalu dipegang teguh oleh tokoh Minang Helvi Yuni Moraza SE MM adalah: “Besarkan dirimu dengan banyak memaafkan orang lain, karena semakin banyak memaafkan, itu akan membuat banyak orang bahagia.

Dan bisa jadi, mereka akan mendoakanmu untuk selalu baik dan sukses.” Moto ini bukan sekadar kata-kata, tetapi mencerminkan prinsip hidup yang dijalani Helvi dalam setiap langkah karier dan kehidupannya.

Kini, sebagai Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabinet Merah Putih (KMP) era Presiden Prabowo Subianto, Helvi membawa semangat humanis tersebut ke dalam tugas barunya.

Pengangkatannya sebagai Wakil Menteri UMKM bukan hanya sekadar pencapaian karier, tetapi juga bukti dedikasi dan komitmennya terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

Sebagai seorang putra kelahiran ranah Minang Kabau dari Sumatera Barat,  Padang 03 Juni 1967, Helvi membawa nilai-nilai kearifan lokal yang kuat: kerja keras, kejujuran, dan kebersamaan. Latar belakangnya yang beragam, mulai dari politik, BUMN, media, hingga hukum, menjadikannya sosok yang lengkap untuk mengemban amanah ini.

Foto Instagram Helvi Yuni Moraza
Foto Instagram Helvi Yuni Moraza

Latar Belakang dan Pendidikan: Dari Padang ke Panggung Nasional

Helvi Yuni Moraza lahir dengan semangat belajar yang tinggi dan tekad untuk berkontribusi bagi bangsa. Ia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Andalas, Padang, dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1991.

Pendidikan formalnya tidak berhenti di situ; pada tahun 2023, ia menyelesaikan program Magister Manajemen di Universitas Pasundan, Bandung. Latar belakang pendidikannya ini menjadi fondasi kuat bagi kariernya di berbagai sektor, terutama dalam mengelola sumber daya dan strategi bisnis.

Pendidikan bukan hanya tentang gelar bagi Helvi, tetapi juga tentang proses pembelajaran sepanjang hidup. Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan untuk membawa manfaat bagi sebanyak mungkin orang. Prinsip inilah yang mendorongnya untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang.

Gerakan Indonesia Raya
Gerakan Indonesia Raya

Helvi bukanlah nama baru di dunia politik Indonesia. Sebelum menduduki posisi sebagai Wakil Menteri UMKM, ia telah aktif sebagai kader Partai Gerindra. Jabatan terakhirnya di partai adalah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Koordinator Wilayah Kabupaten Tangerang. Kedekatannya dengan Prabowo Subianto, yang merupakan ketua umum partai, turut membuka peluang baginya untuk berkontribusi lebih besar dalam pemerintahan.

Namun, Helvi tidak hanya berkutat di dunia politik. Pada tahun 2021, ia dilantik oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Independen PT LEN Industri (Persero), sebuah BUMN yang menjadi Induk Holding Industri Pertahanan DEFEND. ID yang bergerak di bidang elektronik, energi terbarukan, persinyalan Kereta Api, dan Industri Peralatan serta senjata Pertahanan membawahi Sub Holdingnya PT. Pindad, PT. PAL, PT Dirgantara Indonesia dan PT. Dahana.

 

Sebagai komisaris, Helvi bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja perusahaan dan memastikan bahwa PT LEN Industri tetap berada pada jalur yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor pertahanan.

Pengalamannya di PT LEN Industri menunjukkan kemampuannya dalam mengelola perusahaan strategis yang memiliki peran penting dalam ketahanan nasional.

Tidak hanya di dunia politik dan BUMN, Helvi juga memiliki jejak karier yang kuat di dunia media. Pada tahun 1999 hingga 2002, ia menjabat sebagai Direktur Pemasaran Majalah Seni Kreatif di Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI).

Selain itu, sejak tahun 2010 hingga sekarang, Helvi aktif sebagai Redaktur Majalah Tani Merdeka yang dikelola oleh DPN HKTI (Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).

Pengalamannya di dunia media ini menunjukkan kemampuan komunikasi dan pemasaran yang baik, yang tentunya akan berguna dalam mempromosikan program-program UMKM di tingkat nasional.

Di bidang hukum, Helvi juga tidak kalah berpengalaman. Sejak tahun 2014, ia menjabat sebagai Senior Associate di FAS Law Firm. Latar belakang hukum ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang regulasi dan kebijakan, yang sangat penting dalam menjalankan tugasnya sebagai Wakil Menteri UMKM.

Sebagai Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza akan menghadapi tantangan yang cukup besar. Namun, dengan semangat dan dedikasi, ia berkomitmen untuk membawa UMKM Indonesia ke level yang lebih tinggi. Di Kementerian UMKM, Helvi mengusung prinsip LIDI—Loyalitas, Integritas, Disiplin, dan Inovatif—sebagai fondasi untuk menggerakkan sektor ini.

Prinsip ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah panduan nyata yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Mengapa hal ini begitu penting? Karena UMKM adalah tulang punggung perekonomian kita. Sektor ini menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 93% tenaga kerja.

Bayangkan, jutaan keluarga bergantung pada UMKM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, di balik kontribusinya yang besar, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan mengakses modal, keterbatasan dalam memasarkan produk, kurangnya adopsi teknologi, dan daya saing yang masih perlu ditingkatkan.

Prinsip LIDI hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan tersebut. Loyalitas mengajak semua pihak untuk setia pada visi bersama memajukan UMKM. Integritas menjadi kunci dalam membangun kepercayaan antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Disiplin diperlukan untuk konsisten dalam menjalankan program dan kebijakan yang telah dirancang.

Sementara itu, inovasi menjadi kunci untuk menciptakan terobosan-terobosan baru yang dapat membuat UMKM Indonesia bersaing di tingkat global.

Dengan semangat LIDI, Helvi Yuni Moraza berharap dapat membawa UMKM Indonesia naik kelas, tidak hanya sebagai penyumbang ekonomi, tetapi juga sebagai pelaku usaha yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Ini adalah langkah nyata untuk memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai seorang pejabat publik, Helvi Yuni Moraza telah menyampaikan laporan kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Berdasarkan data yang dirilis oleh elhkpn.go.id, total kekayaan Helvi mencapai Rp13.678.850.615. Kekayaan ini terdiri dari berbagai aset, termasuk tanah dan bangunan, alat transportasi, serta kas dan setara kas.

1. Tanah dan Bangunan: Helvi memiliki beberapa properti yang tersebar di Tangerang Selatan dan Bandung. Total nilai tanah dan bangunannya mencapai Rp5.277.500.000, dengan peningkatan sebesar 36.19% dari periode sebelumnya. Properti tersebut meliputi tanah seluas 210 m² di Tangerang Selatan, tanah dan bangunan di Bandung, serta beberapa properti lainnya di Tangerang Selatan.

2. Alat Transportasi dan Mesin: Helvi juga memiliki koleksi kendaraan yang cukup beragam, mulai dari motor hingga mobil mewah seperti Toyota Alphard, Lexus RX 300 F-Sport, dan BMW X5. Total nilai aset transportasi dan mesinnya mencapai Rp5.482.000.000, dengan peningkatan sebesar 22.18% dari periode sebelumnya.

3. Kas dan Setara Kas: Helvi memiliki kas dan setara kas sebesar Rp2.486.950.615, meskipun mengalami penurunan sebesar 38.07% dari periode sebelumnya.

Meskipun memiliki kekayaan yang cukup besar, Helvi juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp5.034.704.068. Setelah dikurangi hutang, kekayaan bersihnya mencapai Rp8.644.146.547, dengan peningkatan sebesar 1.81% dari periode sebelumnya.

Foto bersama guru besar universitas pasundan
Foto bersama guru besar universitas pasundan

Tantangan dan Harapan sebagai Wakil Menteri UMKM: Membawa Perubahan yang Humanis

Sebagai Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza akan menghadapi tantangan yang tidak kecil. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yang menyumbang lebih dari 60% PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Namun, sektor ini masih menghadapi berbagai masalah, seperti akses terhadap modal, keterbatasan teknologi, dan daya saing yang rendah.

Helvi diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sektor UMKM, terutama dalam hal peningkatan akses pembiayaan, penguatan kapasitas pelaku UMKM, serta pemanfaatan teknologi digital. Pengalamannya di berbagai bidang, mulai dari politik, BUMN, media, hingga hukum, diharapkan dapat menjadi modal berharga dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

Namun, yang paling penting, Helvi membawa pendekatan humanis dalam menjalankan tugasnya. Ia memahami bahwa UMKM bukan hanya tentang angka dan statistik, tetapi tentang manusia: para pelaku usaha kecil yang berjuang setiap hari untuk menghidupi keluarga mereka. Dengan semangat ini, Helvi diharapkan dapat menjadi suara bagi mereka yang seringkali tak terdengar.

Helvi Yuni Moraza adalah sosok multidimensi yang membawa segudang pengalaman dari berbagai bidang. Pengangkatannya sebagai Wakil Menteri UMKM tidak hanya menjadi bukti kepercayaan Presiden Prabowo Subianto terhadap kemampuannya, tetapi juga menjadi tantangan besar bagi dirinya untuk membawa sektor UMKM Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Dengan latar belakang yang kuat, komitmen yang tinggi, dan pendekatan humanis, Helvi diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam memajukan UMKM Indonesia, yang pada akhirnya akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam setiap langkahnya, Helvi mengingatkan kita bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi tentang seberapa besar kita dapat membawa dampak positif bagi orang lain. Dan inilah yang membuatnya layak disebut sebagai sosok yang humanis, inspiratif, dan penuh harapan.

Berita terbaru, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Helvi Yuni Moraza sebagai komisaris PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI). Pengangkatan tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham BRI di Menara BRILian, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).

 

Riky rinovsky laut sakti Rantau bertuah

Google News WartaKepri