WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Tokoh masyarakat Tanjungbalai Karimun sekaligus mantan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) periode 2016 hingga 2021 Nurdin Basirun, menegaskan bahwa tidak akan mendukung salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun pada perhelatan Pilkada tahun 2024 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nurdin seusai melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah, di Masjid Baiturrahman Teluk Air, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau.
“Saya tidak akan berkecimpung dan tetap netral pada hingar-bingar Pilkada tahun 2024 mendatang, akan fokus pada ibadah,” ucap Nurdin Basirun, Sabtu (22/4/2023).
Kendati demikian, pria kelahiran Moro 7 Juli 1957 ini pun akan selalu mendoakan kepada seluruh peserta bakal calon Bupati Karimun, agar kiranya tetap konsisten dan menjaga tali silaturahmi.
“Semuanya merupakan putra terbaik dari Kabupaten Karimun dan segala sesuatunya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa,” kata Nurdin.
Ia pun mengapresiasi sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq, selama kepemimpinannya, amanah dalam mengemban tugas.
“Selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, tetap fokus dan konsisten membangun dan memajukan Kabupaten Karimun pada sisa-sisa kepemimpinannya,” tutur Nurdin.
Karena itu, kata Nurdin menjadi harapan bagi seluruh lapisan masyarakat Bumi Berazam untuk dapat memajukan dan berkembang, mengingat letak geografis yang sangat strategis, Kabupaten Karimun memiliki potensi besar yang dapat digali.
“Tentunya perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Pemimpin itu juga manusia biasa, yang memiliki kekurangan dan kelemahan, dan itu hal yang lumrah,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut Nurdin menegaskan dan mengajak kepada tokoh masyarakat lainnya untuk dapat memberikan edukasi politik santun.
“Termasuk untuk mengantisipasi potensi gesekan masyarakat karena politik. Tokoh masyarakat dianggap memiliki posisi sentral yang bisa menjadi panutan dan rujukan masalah,” tutur Nurdin.
Menghadapi Pemilu serentak tahun 2024 mendatang menurutnya harus menyiapkan diri melalui pemahaman demokrasi bagi setiap warga negara Indonesia, termasuk di Kabupaten Karimun.
“Salah satunya melalui tokoh masyarakat yang memegang peranan sentral dalam pembangunan kesadaran dan transformasi kondisi sosial,” pungkasnya.
Untuk itu kata Nurdin, Tokoh-tokoh masyarakat dari sudut pandangnya sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi tentang pendidikan politik.
“Mengingat begitu pentingnya sikap netralitas dalam membangun demokrasi dan profesionalisme, maka pembinaan sikap netralitas harus benar-benar dipahami, dihayati dan diimplementasikan dalam kehidupan, terutama pada penyelenggaran Pilkada 2024 yang akan datang,” tandasnya.(Aman)