Media Gathering SKK Migas, Bahas Dampak Berita Harga Minyak Turun

skk-migas-dan-media
HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Sebanyak 25 pimpinan redaksi dan perwakilan dari berbagai ‎media di Provinsi Riau, Kepri dan Sumatera Utara mengikuti kegiatan Media Gathering yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Harris Hotel Resort Sekupang Batam.
 
Kegiatan yang diawali makan malam bersama Kamis (24/11/2016) dan dilanjutkan pada Jumat (25/11/2016) pagi. Kegiatan gathering media ini mengambil pembahasan Kondisi Terkini Industri Hulu Migas Indonesia dan pengaruh turunnya harga minyak dunia.
 
Hadir sebagai pembicara adalah ‎Arif Zulkifli, Pimred Tempo dan

Hanif Rusjdi, Kepala Perwakilan SKK Migas Perwakilan Sumbagut.  Sedangkan perusahaan perminyakan yang hadir Chevron, Medco, Santos, Star Energy, Pertamina Pangkalan Susu, Premier Oil, PHE Siak, PHE Kampar.

jurnalistik-migas

 
Tiga perusahaan perminyakan yang hadir menjelaskan prospek kerja produksi tahun 2016 dan tahun mendatang. Seperti pihak Chevron menyatakan perusahaan mereka mengembalikan kontrak kerja migas di wilayah Kalimantan per tahun 2018.
 
Dampak turunnya harga jual minyak, membuat Chevron menghentikan eksplorasi mereka. Dampaknya, kami melakukan effesiensi karyawan dan operasional.‎
 
Lalu, pihak Perusahaan Medco ‎memaparkan kalau Medco telah menyelesaikan akuisisi PT Conoco Philips yang selama ini menggarap eksplorasi di Blok B Anambas – Natuna.
 
Kondisi sama juga terjadi di PT Pertamina EP Pangkalan Susu di Sumatera Utara. Dieksploitasi sejak tahun 1885 hingga sekarang, maka kondisi cadangan minyak saat ini sudah tidak banyak lagi.
 
Hanif dari SKK Migas Sumbagut menjelaskan masalah perminyakan di dunia telah berdampak menurunnya perekonomian masyarakat ‎terendah.
 
” Waktu naik taksi di Bandara ke hotel ini, saya menyatakan pembangunan di Batam maju. Lalu dinyatakan oleh sopir taksi itu, tidak maju karena pengaruh turunnya harga minyak saat ini. Ini artinya, masalah turunnya harga minyak juga terasa oleh sopir taksi,” ujar Hanif.
 
Dipaparkan juga harga minyak dulu tertinggi mencapai 110 dolar Amerika per Barell. Kini hanya harga jual 40 sampai 50 Dollar. ‎
 
Arif Zulkifli, Pimred Tempo menjelaskan berita migas sangat mempengaruhi saham sebuah perusahaan migas di Indonesia. (dedy swd)‎
Bersambung……
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG