
WARTAKEPRI.co.id, PANGKALPINANG – PT Timah Tbk terus berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan perekonomian lokal. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan modal usaha kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK).
Berkolaborasi bersama dengan BRI, PT Timah Tbk pada semester 1 tahun 2025, telah memberikan pinjaman modal bagi 106 UMKM dengan jumlah penyaluran senilai Rp 4,5 miliar.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan menyebut, program PUMK ini diharapkan dapat menjadi stimulan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing UMKM serta membuka lapangan pekerjaan.
“Bantuan modal ini diberikan kepada sejumlah pelaku usaha diberbagai sektor, mulai dari kuliner, kerajinan, perdagangan, perikanan kelautan, pertanian hingga jasa,” ungkap Anggi, Kamis, 2 Oktober 2025.
“Dengan tambahan modal tersebut, para pelaku UMKM diharapkan mampu mengembangkan usaha, memperluas pasar serta meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka,” tambah Anggi.
Anggi berujar, melalui program PUMK PT Timah yang dimulai sejak tahun 2000 silam ini, sebanyak 9.000 UMKM telah merasakan manfaat dari program ini, beberapa dari UMKM bahkan terus berkembang hingga saat ini.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian bangsa, untuk itu PT Timah Tbk terus berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah operasional perusahaan,” pungkasnya.
PT Timah Tbk masih kata Anggi tidak hanya mendukung penguatan modal bagi UMKM saja, akan tapi juga membina dan membantu mempromosikan hingga memasarkan produk UMKM mitra binaan.
“Dengan begitu diharapkan UMKM dapat tumbuh mandiri dan menjadi motor penggerak perekonomian lokal,” imbuhnya.
Selain memberikan bantuan modal, kata Anggi, PT Timah juga menyiapkan program pendampingan berupa pelatihan manajemen usaha, pemasaran digital hingga pengelolaan keuangan.
“Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat dan berkelanjutan,” ucap Anggi.
Inisiatif ini kata Anggi menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat.
“Dengan semakin kuatnya UMKM, maka diharapkan dapat tercipta lapangan pekerjaan baru, sehingga meningkatnya daya beli masyarakat serta tercapainya pemerataan perekonomian,” tandasnya.(Aman)

























