WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Untuk menciptakan situasi yang kondusif jelang bulan Ramadhan, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Natuna bersama Satpol PP, POM AL, AU,AD melakukan razia cipta kondisi di sejumlah lokasi Tempat Hiburan Malam di Natuna. Razia yang direncanakan terus berlanjut menjelang bulan Ramadan.
Saat Wartakepri.co.id memastikan apakah razia gabungan kali ini telah bocor sebelum nya diketahui pemilik cafe cafe. memastikan langsung memantau ke TKP di jalan Air Kubang cafe JFC sangat berdekatan dari Pemukiman warga Ranai. Benar dugaan bahwa razia udah bocor. Salah Seorang pekerja wanita yang menjadi pelayan cafe JFC mengetahui ada razia tersebut.
“Iya mas kan nanti jam sepuluh malam ada razia gabungan,” celetuk wanita tersebut, ketika ditanya wartawan.
AKBP Charles Sinaga mengatakan razia gabungan digelar hingga 10 hari puasa Ramadan. “Ya malam ini razia gabungan Cipta Kondisi walau tidak Menemukan Barang Bukti miras, kita kasi peringatan bagi pengusaha cafe yang masih membandel buka di bulan Ramadhan. Kita pasti untuk hormati umat Muslim sedang menjalankan ibadah,” jelas Kapolres, Jumat (27/5/2016).
Razia dimulai malam jam 10 Usai Apel bersama di Pantai Kencana Petugas Polres Natuna di Bantu POM Al Dan AD. Tim langsung naik mobil dalmas menyisir 3 lokasi tempat Hiburan Malam. 
Diantaranya daerah Puak, Batu kapal dan Jakarta Food Court JFC Kubang. Razia juga membidik tempat tempat yang menjual minuman beralkohol dan sejenisnya. Seperti arak yang ada di sejumlah lokasi di daerah ini.
” Agar pada bulan Ramadan tidak ada masyarakat menjual miras,” kata Kapolres Natuna, AKBP Carles Sinaga Jumat (27/5/2016).
Ia mengatakan, ada sejumlah lokasi sasaran razia miras di Kota Ranai dan kecamatan lainnya, di antaranya warung remang-remang dan kafe serta tempat lainnya.
Untuk hasil operasi penyakit masyarakat (pekat) hari pertama, belum berhasil menyita botol arak serta miras berbagai merk.
Sementara Ketua RT 01/Rw 02 Ranai Samin, mengatakan tempat Karaoke dan hiburan malam menjamur di Ranai. Tenut seiringan dengan mirasnya,” ucap Samin.
Benar waktu lalu saya juga membaca bahwa ada pemusnahan barang bukti minuman miras di Makolanal waktunya cukup lama tak salah saya tiga bulan yang lalu.
“Menjadi pertanyaan kenapa tempat hiburan malam masih juga menjual minuman keras harus dicari tahu dari mana sumber pemasok minuman minuman itu sampai ke cafe cafe bila perlu cari siapa Kepala pemasok miras itu,” ucap Samin.
Lokasi tersebut kerap dijadikan tempat esek-esek atau asusila. Bahkan sudah sampai ke rumah Kontrakan.
Jika Polisi mau razia juga di pantau rumah kos kosan yang sengaja disiapkan pemilik rumah untuk kontrakan tampa tahu apa saja aktivitas sang pengontrak. Tutup Samin. (ricky)



























