Sedikinya 332 Satgas Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) Saka Bahari, Selasa (27/9) yang lalu sudah merapat ke Pelabuhan Mentigi Tanjung Uban, Kabupaten Bintan dengan Kapal KRI Surabaya 591. Kapal itu juga mengangkut 150 Satgas Bela Negara Tingkat Nasional Ke-VI yang tiba di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) TNI AL disambut Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Danlatamal IV Laksma TNI S Irawan.
” Tujuan kedatangan Satgas ini dalam rangka Sail Selat Karimata 2016 yang akan dilaksanakan pada 20-30 Oktober 2016,” ujar Raseno Arya Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata, Minggu (2/10/2016).
Menurut dia, Menpar Arief Yahya berharap sailing ini sukses dan banyak diikuti sailors dengan perahu pesiar atau yang biasa disebut dengan yachts. Juga, akan ada presentasi wisata bahari kepada duta besar-duta besar dari 25 negara.
Satgas Pelantara berangkat dari Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/9) lalu, dilepas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dari dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lalu bertolak menuju Bangka Belitung, dilanjutkan ke Kepulauan Riau.
Mayoritas peserta adalah mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Trisakti dan beberapa kampus lainnya serta beberapa pelajar SMA dari seluruh nusantara. Kegiatan tersebut untuk memberikan pengenalan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.
” Kita negara kepulauan terbesar dan memiliki kekayaan laut, Pariwisata Bahari kita sangat luar biasa. Dan tentunya dapat meningkatkan semangat bahari sehingga kita semua tahu kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Indonesia,” tambah Raseno.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Prawira mengatakan, Sail Selat Karimata bertujuan untuk meningkatkan perekonomian setempat melalui sektor pariwisata.
Selain itu juga menjadi momentum untuk memajukan wisata bahari di tanah air dengan menjadikan kawasan Karimata sebagai destinasi utama wisata. Luki menjelaskan, secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil.
” Adapun luas wilayahnya 252.601 km persegi, sekitar 96 persen merupakan lautan, dan hanya sekitar 4 persen daratan, Bintan siap lahir batin menyambut acara ini,” kata dia.
Selain menyiapkan Bintan, Pariwisata Kepri juga mempersiapkan Tanjungpinang dan Batam untuk menyambut peserta Sail Karimata. Selain undangan panitia, Kepulauan Riau juga mendatangkan pelayar asing tambahan.
Karimata juga merupakan sebutan untuk Sail Indonesia 2016. Reli pelayar asing yang dimulai dari Indonesia timur menuju Selat Malaka itu menjadi salah satu andalan pariwisata bahari RI.
Inisiatif itu memanfaatkan pelabuhan dengan fasilitas khusus untuk memudahkan kapal wisata asing masuk perairan Indonesia. Dari 18 pelabuhan itu, ada yang terletak di Batam dan Bintan.
” Di Tanjung Pinang kebetulan tidak ada pelabuhan untuk melayani kapal layar. Di sana juga tidak ada pelabuhan dengan fasilitas kemudahan seperti diberikan Batam dan Bintan,” tuturnya.
Batam, lanjut Rudi, sudah menyiapkan sejumlah atraksi budaya yang dipusatkan di Nongsa. Kawasan itu dipilih karena dekat dengan pelabuhan untuk kapal-kapal layar itu.
Kementerian Pariwisata menargetkan 15.000 pelancong domestik dan asing menghadiri Sail Indonesia 2016. Sail Karimata pun jadi tambahan bagi posisi Kepri sebagai gerbang pariwisata bahari Indonesia. (ria)


























