Inilah Pelajar SMK Bunguran yang Akan Kembangkan Pertanian di Natuna ‎

HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id , JAWA TENGAH – Sebanyak 15 siswa SMK Negeri Bunguran Barat Kabupaten Natuna Kepulauan Riau melaksanakan tugas Praktek Kerja Industri (prakerin) pertanian terintegrasi berbasis Mikrobakter Alfaafa-11 (MA-11) di Yayasan Anugerah Nusa Bangsa (ANSA) Indonesia, Boyolali, Jawa Tengah.
Lima belas siswa kelas 12 yang terdiri dari lima siswa jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) dan 10 siswa dari jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (ATPH) ditempatkan di unit usaha produksi MA-11 milik Yayasan Anugerah Nusa Bangsa Indonesia, tepatnya di Ekowisata Taman Air Indonesia (Etasia), Tlatar, Boyolali, Jawa Tengah.
Prakerin sendiri akan dilaksanakan mulai tanggal 8 Oktober hingga 1 November 2016. ‎Prosesi serah terima dilaksanakan di aula Etasia, (7/9/2016) lalu. ‎
Hadir dalam acara tersebut Pembina Yayasan ANSA, Drs. Moh. Sahid, Penemu teknologi pertanian terintegrasi berbasis MA-11 yang juga Ketua Yayasan ANSA, Dr. H. Nugroho Widiasmadi, M. Eng, dan Kepala SMK Negeri 2 Bunguran Barat, yang diwakili Ruslan, S. Pd, serta seluruh staf pengajar prakerin dan tamu undangan aktifis pertanian total organik terdekat.
Dalam upacara serah terima, Ruslan, mengatakan bahwa dari hasil rapat orang tua siswa dan pihak sekolah, praktek kerja industri kali ini dilaksanakan jauh hingga ke Jawa Tengah.
 Hal tersebut juga merupakan tindak lanjut dari program Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) yang melaksanakan Pelatihan Teknis Budidaya Pertanian, workshop dan pendampingan klaster padi organik untuk Siswa SMK dan para Petani Bunguran Barat, akhir Mei 2016 lalu.
Sementara itu, Ketua Yayasan ANSA yang juga menjadi nara sumber utama di pelatihan budidaya pertanian organik BI Kepri, Nugroho Widiasmadi, mengatakan bahwa anak-anak SMK Negeri 2 Bunguran Barat tidak kosong ilmu pertanian organik ketika datang ke Boyolali, mereka sebelumnya sudah dilatih dan mampu membuat pupuk organik berbasis MA-11, membuat Bio Farm dan Bio Pluss, serta pakan Sapi. 
 
“Di Boyolali, materi pelatihan yang pernah diberikan sebelumnya akan diperdalam dalam satu bulan selama prakerin hingga mampu mempraktekkan budidaya padi organik dengan media pengolahan tanah, hidroponik, pot susun, selain itu akan diajarkan pula budidaya buah, ikan, bawang putih dengan media lahan, vertikultur dan polibag, serta kandang ternak terintegrasi”, terang Nugroho Widiasmadi dalam penjelasannya.
Nugroho menjelaskan bahwa MA 11 merupakan Superdecomposer yang mampu merombak materi organik dari limbah pertanian, peternakan dan perikanan menjadi pupuk, pakan, serta energi dalam 1 sampai 5 hari.
Proses perombakan tersebut akan menghasilkan superfeed atau bahan pakan aktif dan superbokashi atau bahan pupuk aktif yang dalam material pakan dan pupuk tersebut masih mengandung bakteri aktif dan berkembang agar menyehatkan ternak, tanah, air dan tanaman.
Ketua Lembaga Pendidikan di Yayasan ANSA, Muhammad Dwi Fakhrudin, S. Pd, mengapresiasi upaya SMK Negeri 2 Bunguran Barat Natuna mendatangkan siswa-siswanya hingga jauh ke Jawa. Fakhrudin menyoroti slogan SMK Negeri 2 Bunguran Barat yang tertempel di baju siswa-siswi prakerin, yaitu “Ilmu kuserap, alamku selamat”.
Menurutnya, slogan tersebut sangat filosofis dan erat kaitannya dengan konsep pendidikan yang dicetus Yayasan ANSA bahwa pendidikan harus berujung pada kemakmuran. Semua disiplin ilmu harus ditujukan untuk meningkatan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengolah sumber daya alam yang tersedia hingga menjadi bangsa yang berdaulat akan pangan, energi,
kesehatan, pendidikan dan berbagai aspek lainnya.
Fakhrudin berharap agar siswa-siswa semangat melaksanakan program prakerin agar slogan ilmu kuserap alamku selamat dapat terwujud. Fakhrudin menuturkan jka datang ke Jawa dengan perasaan terpaksa, lesu, dan tidak semangat, maka ilmu yang diberikan oleh tutor-tutor pembimbing tidak akan mampu terserap dengan baik dan cenderung sia-sia.
Namun jika siswa-siswa praktikan punya kemauan, semangat, maka semua ilmu dapat diserap dan pulang ke Natuna nanti akan membawa bekal yang dahsyat.
“Yang nantinya setelah lulus SMK ingin jadi pengusaha, bisa mengolah sumber daya alam Natuna untuk masyarakat sekitar. Yang nantinya ingin jadi pejabat, juga bisa menjadi pejabat yang mampu memakmurkan rakyatnya dengan sumber daya alam yang dikelola sendiri. Oleh karena itu semangat!!!”, teriak Fakhrudin yang dijawab siswa-siswa prakerin dengan kata “sukses”. (r)
Penulis Berita: Muhammad Dwi Fakhrudin, S. Pd
Ketua Lembaga Pendidikan di Yayasan Anugerah Nusa Bangsa Indonesia
Phone : 085226825182

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG