HOT News: Beras Palsu dan Oplosan “Bebas” Beredar di Pasar Batam

Pasar Sembako
Karyawan Toko Acan di Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji saat menimbang beras yang akan dijual. Untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan jelang Ramadan dan lebaran nanti Pemko Batam melalui Dinas ESDM telah memanggil para distributor di seluruh Batam. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos
HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Peredaran Beras Palsu atau bukan beras asli kemasan pabrik kian marak beredar di Batam Provinsi Kepri, dan diduga beras tersebut telah di konsumsi masyarakat Batam selama ini.

Meskipun mafia beras ini sudah digerebek dan ditindak pihak kepolisian, para “Pemain Beras” tak pernah nyerah. Mereka terus bermain dengan leluasa.

Pasalnya, gudang beras milik pengusaha besar berinisial J tersebut sudah lama beroperasi dan belum tersentuh pengawasan dari pihak berwajib.
Sementara, beras-beras tersebut telah didistribusikan atau dijual di sejumlah kios, toko, mini market dan supermarket di wilayah Batam dan wilayah luar Batam.

“Ya sudah lama beroperasi. Itu gudangnya di Batuampar,” kata sumber yang enggan namanya dipublikasikan, Jumat (21/4/2017).

Kata sumber yang merupakan mantan supir di perusahan tersebut, beras-beras itu dikemas dengan sejumlah merek dan dijual ke sejumlah agen adalah beras palsu dan bukan beras asli sesuai merek yang tertera pada karung beras.

“Beras itu palsu bukan asli lagi karena dicampur-campur sampai dengan 3 atau 4 macam beras. Semua ditumpuk di gudang belakang dicampur dan disekop. Setelah itu dimasukan dalam karung,”kata mantan supir itu.

Menurutnya, biasanya beras yang asli dicampur dengan beras campuran sebanyak 5 kilogram sampai 25 kilogram. Setelah itu dimasukan dalam karung sesuai merek seperti Harum Mas, Horas, Minang Raya, Barelang dan merek beras lainnya.

” Beras campuran itu dicampur lagi dengan beras asli baru dijual. Tinggal tunggu pesanan. Beras-beras itu berton-ton masuk ke gudang dimuat dengan Kontener. Tapi saya tak tahu dari mana berasnya,”ungkap sumber.

Menurut Reno pemilik warung dikawasan food court 98, para pemain beras, biasanya membuka benang jahitan karung pada bagian paling bawah sehingga tidak mudah dicurigai,

Selain itu sumber yang adalah mantan karyawan itu mengatakan, pada beberapa waktu yang lalu, 5 karyawan yang bekerja di gudang beras tersebut diberhentikan oleh pihak perusahan. Namun hingga saat ini hak-hak mereka tidak semua dibayar perusahan.

“Kami lima diberhentikan dan bos itu hanya kasih gaji yang ada saat itu saja. Kasih amplop dan pergi, padahal ada diantara kami yang sudah kerja sampai 12 tahun tapi tidak dapat apa-apa,”kata sumber itu.

“Yang punya itu pengusaha besar. Tidak hanya beras tapi ada juga gudang barang yang lain,”ujarnya. (alvin lamaberaf)
Foto internet bukan sebenarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG