WARTAKEPRI.co.id-TANGERANG-Presiden Joko Widodo keceplosan mengucapkan ‘politikus sontoloyo’ saat hadir di pembagian sertifikat tanah untuk rakyat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin.
Ia berujar kata tersebut keluar dari mulutnya akibat perasaan jengkel yang tak lagi tertahankan.?
Menurut dia, saat ini bukan waktunya lagi menggunakan cara-cara memecah belah seperti itu untuk berpolitik. “Kalau pakai politik pecah belah ini namanya politik sontoloyo,” ujarnya.
Ternyata kata sontoloyo sudah tak asing lagi bagi orang Indonesia terlebih daerah Jawa dan sekitarnya,Kata ini lebih dipahami sebagai umpatan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak beres.
Sebagaimana dikutip dari Wikipedia,Ternyata kalimat tersebut memiliki makna dapat di sebut konyol, tidak beres ataupun bodoh.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan arti kata sontoloyo yakni konyol, tidak beres, bodoh.
Namun, tak banyak yang tahu dari mana sebenarnya asal kata ini. Setelah ditelusuri berbagai sumber internet, rupanya sontoloyo berasal dari Bahasa Jawa.
Maknanya pun sangat berbeda jauh dengan yang dipahami orang kebanyakan. sontoloyo merupakan sebutan bagi orang yang menggembalakan itik atau bebek.
Ia bertugas untuk menggiring hewan tersebut agar memperoleh makanan, yang biasanya dilakukan di persawahan.
Presiden Joko Widodo menjelaskan makna ‘sontoloyo’ yang kemarin ia tujukan kepada para politikus.
Ungkapan tersebut diarahkan kepada politisi yang menggunakan cara-cara lama seperti adu domba, mengumbar kebencian, hingga membawa Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dalam berpolitik.
Saat pembagian sertifikat kemarin, Presiden mengingatkan masyarakat adanya politikus sontoloyo dan yang baik.
Jokowi,meminta setiap warga memilah memilah informasi dengan benar.
(Rms)
Editor :Riky Rinov
